Satgas Narkoba Polda Jatim Pakai Helikopter TNI Tangkap Pengedar Sabu Madura

Satuan Tugas (Satgas) Narkoba Polda Jawa Timur (Jatim) mengungkap peredaran narkoba 49,93 kg sabu yang bermuara di Kecamatan Sokobanah, Madura, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Jul 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2019, 19:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menggelar konferensi pers pengungkapan jaringan pengedar narkoba di Markas Kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Satuan Tugas (Satgas) Narkoba Polda Jawa Timur (Jatim) mengungkap peredaran narkoba 49,93 kg sabu yang bermuara di Kecamatan Sokobanah, Madura, Jawa Timur.

Untuk melancarkan misinya, Satgas Narkoba Polda Jatim harus menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menggunakan satu unit helikopter milik TNI AL untuk menangkap salah satu pelaku peredaran narkoba di Madura, Jawa Timur.

"Ya kita dibantu sama TNI AL waktu itu, menggunakan helikopter untuk menangkap salah satu pelaku di Sokobanah," tutur Ketua Tim Satgas Narkoba Polda Jatim yang juga menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Rabu (31/7/2019).

Kapolres mengatakan, penggunaan helikopter tersebut lantaran ada kecenderungan saat polisi melakukan penangkapan, warga yang ada di sekitar rumah pelaku akan melindunginya.

"Mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu di sana, akan melindungi pelaku. Makanya waktu itu kita berpikir, jangan sampai kita bisa masuk, tapi gak bisa keluar. Kita juga memikirkan keselamatan anggota," kata dia.

Awalnya, tidak ada yang menyangka jika helikopter TNI tersebut memuat anggota Satgas. Namun, saat mendarat itu, masyarakat sekitar dan pelaku, baru menyadarinya. Polisi langsung menangkap, meski sempat ada reaksi dari masyarakat.

"Ada masyarakat yang saat itu ngambil (merekam). Tapi tetap bisa kita lakukan (penangkapan)," ucapnya.

Pelaku diketahui berlagak cukup baik dengan masyarakat sekitar. Bahkan, di kampungnya ia dikenal cukup royal soal uang pada warga sekitar. Ia diketahui kerap membagi-bagikan uang, dari hasilnya mengedarkan narkoba.

"Pelaku sering membagi-bagikan uang. Sehingga, masyarakat di sana cenderung melindungi pelaku," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Satgas Narkoba Jatim Ungkap Jaringan Pengedar Sabu Madura Seberat 49,93 Kg

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menggelar konferensi pers pengungkapan jaringan pengedar narkoba di Markas Kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Narkoba Polda Jatim mengungkap jaringan pengedar narkoba jenis sabu seberat 49,93 kilogram (kg).  Terungkapnya jaringan tersebut usai menyelidiki selama Februari hingga Juli 2019.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol, Luki Hermawan menyampaikan, hal itu saat menggelar konferensi pers di Markas Kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rabu, 31 Juli 2019.

"Kasus pertama yang ungkapan, berawal dari adanya penyerahan narkoba jenis sabu dari Bea Cukai kepada Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang disimpan ke dalam paket ekspedisi dengan tujuan Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang Pulau Madura Provinsi Jawa Timur," tutur Luki. 

Pada pengungkapan kasus yang pertama ini terbagi menjadi empat hari pada tanggal dan bulan berbeda. Ada sebanyak 14 kg sabu yang disimpan ke dalam paket ekspedisi pada 13 Februari 2019.

Selanjutnya ada 800 gram yang disimpan ke dalam drum cat yang dipaketkan melalui ekspedisi pada 5 Maret 2019. Kemudian pada 5 dan 8 April 2019, ditemukan enam kg dan empat kg sabu yang disimpan ke dalam drum cat dipaketkan melalui ekspedisi. 

"Dari pengungkapan tersebut, maka kami membentuk Satgas Narkoba Polda Jatim," tutur Luki didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi. 

Selanjutnya, menindaklanjuti penyerahan narkoba jenis sabu pada 5 dan 8 April 2019, Satgas Narkoba Polda Jatim menyelidiki terkait ada informasi tersebut. 

"Hasil dari pengembangan penyelidikan, kami menangkap seorang lelaki berinisial SH di Jember, dengan barang bukti 10 kg, pada tanggal sembilan April 2019," ucap Luki. 

Selanjutnya, pada 10 April 2019, Satgas Narkoba Polda Jatim menangkap dua orang lelaki berinisial JH dan S di Kabupaten Sampang dengan barang bukti 99 butir pil extacy. 

Pada 23 Juli 2019, Satgas Narkoba Polda Jatim kembali menangkap seorang perempuan berinisial N di Kabupaten Sampang, dengan barang bukti sabu tiga kg. 

"Dan yang paling terbaru, Satgas Narkoba Polda Jatim melakukan penangkapan seorang lelaki berinisial NAH di Pontianak pada tanggal 26 Juli 2019, dengan barang bukti sabu 22,13 kg," ujar Luki. 

 

Alur Peredaran Narkoba

(Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menggelar konferensi pers pengungkapan jaringan pengedar narkoba di Markas Kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Luki menuturkan, alur masuknya peredaran narkoba di Jawa Timur melalui jalur darat, laut maupun udara dan melewati beberapa kota besar seperti Batam, Jakarta, Pontianak dan Surabaya. 

"Namun semua jalur tersebut semuanya bermuara di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang Madura," tutur dia. 

Luki menegaskan, selama periode Februari hingga Juli 2019, Satgas Narkoba Polda Jatim berhasil mengamankan pelaku peredaran narkoba sebanyak empat orang laki - laki dan satu perempuan. 

"Sedangkan barang bukti yang disita sebanyak 49,93 kg sabu dan menyelamatkan generasi penerus bangsa sebanyak 499.300 jiwa," ujar dia. 

Selanjutnya, keseluruhan barang bukti sabu tersebut dimusnahkan oleh sejumlah pejabat tinggi dari kepolisian dan TNI serta tokoh masyarakat Surabaya dan Madura. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya