Pemasangan Bendera Merah Putih Raksasa di Masjid Al Akbar Surabaya

Pemasangan bendera super akbar dilakukan di menara Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, (15/8/2019).

diperbarui 15 Agu 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 23:00 WIB
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memiliki banyak keistimewaan, termasuk pada teknologi yang digunakannya. Foto: Muhamad Husni/ Liputan6.com

Surabaya - Pemasangan bendera super akbar dilakukan di menara Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, (15/8/2019).

Untuk mengibarkan bendera itu dibutuhkan 10 orang laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan Masjid Al-Akbar Surabaya. 10 orang laki-laki menarik tali agar bendera super akbar itu mencapai puncak menara berketinggian 99 meter. Bendera super akbar tersebut memiliki berat 45 kilogram (kg) dan berat tali 150 kilogram.

Ketika paduan suara mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya, 10 orang laki-laki itu terlihat keras menarik tali. Saat lagu selesai, bendera belum sampai di puncak menara.

Ketua Regu Pengibar Bendera Merah Putih Super Akbar, Kuswadi menuturkan, angin menjadi kendala pemasangan bendera. Ia menuturkan, angin memang berhembus kencang setiap sore di sekitar masjid Al-Akbar.

"Kami mohon maaf, sampai lagu Indonesia Raya selesai bendera belum sampai puncak. Faktor angin memang tidak bisa diperkirakan,” tutur dia dilansir suarasurabaya.net.

Ia menuturkan, tim penarik bendera sudah latihan selama dua hari. Semua sudah direncnakan maksimal. Saat mereka masih menarik bendera, sejumlah siswa SD di Surabaya meneriakkan yel-yel Indonesia. Kemudian pembawa acara lalu mempersilahkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak untuk sampaikan orasi kemerdekaan milenial.

Dalam orasi kemerdekaa, Emil mengajak pemuda bersatu dan tidak terpecah belah untuk mengisi 74 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kalau ada pemuda yang bertanya, untuk apa kemerdekaan kalau masih ada kemiskinan? Kita harus mempertanyakan kembali, bagaimana dengan keyakinan pejuang untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di seluruh penjuru," ujar dia.

Emil menuturkan, para pejuang berjuang melawan penjajahan dengan penuh keyakinan, bila mereka berhasil meraih kemerdekaan anak cucu mereka akan membawa kemakmuran, kemajuan, di tengah masyarakat.

"Jangan tanyakan lagi tentang kemerdekaan. Kemerdekaan itu sudah final. Yang perlu kita pertanyakan, apa yang akan kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Arumi Baschin Buka Kirab Budaya

Arumi Bachsin
Arumi Bachsin (Sumber: Instagram/arumi_arumi_94)

Sebelumnya Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Arumi Bachsin membuka kirab budaya dan pemasangan bendera merah putih super akbar di Masjid Nasional Al Akbar. Arumi membuka dan memberangkatkan 5.000 peserta kirab budaya. Para peserta itu terdiri dari siswa SMA/SMK di Surabaya, mahasiswa , dan elemen masyarakat Jawa Timur.

Pawai berangkat berjalan kaki dari pintu gerbang timur ke gerbang utara masjid Al Akbar, lalu berkumpul di depan menara masjid. Peserta pawai akan mengikuti pengibaran bendera super Akbar dengan panjang 25 meter dan lebar 17 meter, di menara masjid setinggi 99 meter. Sejumlah atraksi budaya mengawali pengibaran bendera ini, salah satunya barongsai yang dibawakan komunitas Tiga Naga Surabaya. 

Di barisan terdepan kirab ada drum band yang dibawakan sejumlah siswa SMK Pelayaran Bhakti Samodra Surabaya. Ada pula Tarian Sufi As Syiqien Mojokerto dan Gambus El Kiswah yang turut meramaikan acara ini.

Arumi Bachsin yang juga istri Wakil Gubernur Jatim sempat mengatakan anak muda peserta kirab adalah bambu runcing di masa sekarang. Mereka jadi ujung tombak perjuangan Bangsa Indonesia di masa sekarang.

"Kelak salah satu dari mereka akan menjadi Presiden, pengusaha maupun insan yang membawa kemajuan bagi Indonesia," ujar dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya