Kidung Ini Ajak Arek Suroboyo Jaga Kerukunan

Ludruk adalah kesenian tradisional asal Surabaya, Jawa Timur yang di dalamnya terdiri dari kidung.

oleh Liputan Enam diperbarui 23 Agu 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 04:00 WIB
Bandara Juanda
Ilustrasi, Juanda Surabaya menampilkan acara kesenian tari dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep. (Suarasurabaya/juanda-airport.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi jangan sampai menjadi alasan bagi masyarakat untuk melupakan kesenian tradisional.  Salah satunya ludruk. Ludruk merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa Timur yang biasa pakai bahasa khas Surabaya. Umumnya, ludruk terdiri dari kidungan dan terdapat unsur lawakan.

Selain kidung, ludruk juga tak bisa dilepaskan dari tari remo, gambyong, dan kisah tersirat dari dibalik ludruk itu sendiri. Karena berasal dari Surabaya, kebanyakan dialog yang digunakan menggunakan bahasa Surabaya.

Salah satu kidung ini memiliki syair yang cocok untuk meredam gejolak yang sempat terjadi. Kidung Jula Juli ini mengajak masyarakat untuk hidup rukun.

"Suroboyo Kota Pahlawan

Pahlawan bangsa zaman perjuangan

Ayo konco podo rerukunan

Ojo ndlahom ngajak gawe kerusuhan"

Bila diartikan dalam Bahasa Indonesia, kidung ini menceritakan tentang "Surabaya Kota Pahlawan, pahlawan bangsa zaman perjuangan. Ayo kawan saling rukun! Jangan ndlahom mengajak buat kerusuhan."

Melihat perjuangan para pahlawan di masa penjajahan seharusnya menjadi alasan kita untuk hidup rukun. Para pahlawan sudah berjuang untuk memerdekakan kesatuan Indonesia. Kini saatnya kita untuk mempertahankan kesatuan itu.

"Ayo konco podo rerukunan. Ojo ndlahom ngajak gawe kerusuhan."

Mari kita hidup rukun. Jangan mudah terpengaruh untuk membuat kerusuhan dan perpecahan di antara sesama saudara se-Tanah Air. Masih banyak kidung-kidung yang setiap syairnya memiliki makna tersendiri. Ada yang unsurnya untuk menasihati, ada juga yang menyindir dengan lelucon terselipkan di dalamnya.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jatim Jadi Tuan Rumah Pertemuan Bahas Solusi Papua

Memberi Jaminan Keamanan Kepada Masyarakat Papua di Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa (Sumber: Instagram/@khofifah.ip)

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri memastikan Jawa Timur menjadi tuan rumah pertemuan dan silaturahim membahas penyelesaian tentang persoalan di Papua serta Papua Barat. Pertemuan itu ditargetkan berlangsung akhir bulan ini.

"Kami usahakan akhir Agustus 2019. Cuma, jadwalnya kami serahkan sepenuhnya ke Gubernur," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa 20 Agustus 2019, dilansir Antara.

Selain Gubernur Jatim sebagai tuan rumah, akan hadir pada pertemuan itu adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menkopolhukam Wiranto, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Menurut dia, pertemuan tersebut menjadi langkah untuk memberikan jaminan bagi warga Papua yang menempuh pendidikan di Jawa Timur dan sebaliknya, warga Jatim yang ada di Papua dan Papua Barat.

Sementara itu, Gubernur Khofifah mengaku siap menjadi tuan rumah untuk menyelesaikan persoalan di Papua, sekaligus menggagas adanya sister province antara Jatim dan Papua serta Papua Barat.

"Biasanya sister city itu dengan luar negeri, tapi sekarang provinsi dengan provinsi. Jadi, akan ada provinsi kembar antara Papua Barat dan Jatim, lalu Papua dan Jatim. Jadi, bisa saja kerja sama di dunia pendidikan hingga life skill vocasional training," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan segera mengatur waktunya dan berkoordinasi intensif dengan Mendagri.

"Saya berharap tidak terlalu lama dan formatnya nanti ada kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan hingga sumber daya manusia," kata mantan menteri sosial tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya