Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur memiliki cukup banyak bangunan masjid, namun masyakarat setempat mempunyai keinginan lebih untuk memiliki masjid dengan skala nasional. Layaknya masjid yang didesain dengan konsep dan arsitektur menarik.
Masjid Al-Akbar Surabaya merupakan salah satu impian yang sudah lama tersembunyi. Masjid ini dibangun pada 4 Agustus 1995, sesuai dengan gagasan Mantan Wali Kota Surabaya Soenarto Soemoprawiro.
Akan tetapi, peletakan batu pertamanya dilakukan oleh wakil presiden yang kala itu menjabat Tri Sutrisno. Berlokasi di kawasan Pagesangan Surabaya Selatan, tepatnya di tepi jalan tol Surabaya-Malang.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 11,2 hektar ini dibangun dengan ukuran bangunan 28.509 meter persegi, sehingga mampu menampung kapasitas 36.000 jamaah. Sejak dilangsungkannya prosesi peletakan batu pertama, pembangunannya sempat mengalami kendala, sehingga waktunya  tidak sesuai yang telah ditargetkan.
Kemudian, barulah pada 10 November 2000 Masjid Al-Akbar Surabaya diresmikan oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Masjid ini memiliki suatu daya tariknya, yaitu kubahnya.
Kubah Masjid Al-Akbar Surabaya dibuat dengan bentuk dan warna yang tidak biasa seperti masjid pada umumnya. Bentuk kubahnya hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer memiliki tinggi sekitar 27 meter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Keunikan Masjid Al Akbar Surabaya
Bentuk ini menumpu pada bentuk piramida terpancung 2 layer setinggi kurang lebih 11 meter dengan diameter 54 meter x 54 meter. Ketepatan perhitungan pada dimensi-dimensi tersebut menjadi penunjang penampilan kubahnya yang khas sehingga memberikan hasil yang indah.
Keunggulan lain dari masjid ini adalah corak dan ukiran kaligrafinya. Ketika hendak memasuki Masjid Al-Akbar Surabaya, pengunjung telah disambut oleh 45 pintu ukir dari kayu jati, begitu juga dengan kentongan yang diletakkan di serambi depan masjid.
Ukiran yang ada di dinding masjid tersebut bernuansa kekhasan Indonesia yang cantik dan juga anggun. Selain itu, di sini didukung dengan konsep penerangan yang indah, karena panitia pembangunan bekerja sama dengan salah satu perusahaan lampu terbesar di negara ini.
Selanjutnya, elemen penunjang keindahan lainnya yakni interiornya yang dihias kaca patri. Kaca patrinya dibuat dengan sistem triple glazed unit, yaitu sistem pelapisan panel kaca patri dengan kaca tempered.
Dalam hal pewarnaan, semua titik atau dindingnya didominasi oleh warna-warna cerah yang terlihat serasi. Warna-warna cerah seperti ini memang umum dimiliki oleh masjid lainnya.
Untuk bagian lantainya, panitia pembangunan masjid mendatangkan langsung marmer dengan kualitas pilihan di Lampung. Mereka juga meninjau langsung ke pusat penggalian dan pengolahan marmer di sana, sehingga dipilihkan marmer kualitas terbaik dengan harga yang sangat murah, dan juga pemilihan warnanya yang pas untuk dipadukan.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Advertisement