RI Bakal Punya Tambahan Fasilitas Pengolahan Limbah di Jatim

Serba Dinamik Internasional Ltd (SDI Ltd), perusahaan asal Inggris akan investasi dalam pembangunan pusat pengolahan limbah industri dan bahan beracun dan berbahaya (B3) di Mojokerto, Jawa Timur.

diperbarui 28 Agu 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 13:00 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Surabaya - Jawa Timur (Jatim) akan memiliki dua fasilitas pengolahan limbah B3. Fasilitas ini akan menambah fasilitas pengolahan limbah setelah 25 tahun Indonesia hanya memiliki fasilitas tersebut di Cileungsi, Bogor.

Serba Dinamik Internasional Ltd (SDI Ltd), perusahaan asal Inggris akan investasi dalam pembangunan pusat pengolahan limbah industri dan bahan beracun dan berbahaya (B3) di Mojokerto, Jawa Timur.

Perwakilan SDI Ltd telah teken nota kesepahaman (MoU) bersama PT Jatim Grha Utama (PT JGU) Badan Usaha Milik Daerah di Jawa Timur. Tahap awal, SDI bakal investasi Rp 500 miliar.

"SDI dari UK (United Kingdom/Inggris) di tahap awal ini sebelum investasi, mesti melakukan kajian lebih detail. Secara teknis, bisnis dan finansial," ujar Direktur Utama PT JGU, Mirza Muttaqien, seperti melansir suarasurabaya.net, Rabu (28/8/2019).

PT JGU adalah BUMD Jatim yang dapat tugas mengerjakan pembangunan pengelolaan limbah B3 di Dawarblandong, Mojokerto oleh pemerintahan Gubernur Jawa Timur sebelumnya Soekarwo.

Mirza menuturkan, selain APBD yang sudah dikeluarkan untuk pembebasan lahan di Desa Cendoro, Dawarblandong, Mojokerto, Pemprov Jawa Timur tidak perlu keluarkan dana.

"Sepenuhnya pembangunan akan dibiayai investasi dari SDI. Tahap pertama nanti, minimal Rp 500 miliar. Tapi akan berkembang sampai angka Rp 1 triliunan," kata dia.

Fasilitas pengolahan B3 ini butuh lahan seluas 57 hektare (ha). Sudah sebagian dari kebutuhan lahan milik Perhutani yang sudah terbebaskan. Mirza menuturkan, hal itu sudah cukup untuk pembangunan tahap awal.

Mirza mengungkapkan, fasilitas pengelolaan limbah B3 di Mojokerto akan lebih kompleks dari pengolahan limbah yang ada di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Ada tiga jenis limbah yang akan diolah.

"Awal nanti yang dibangun untuk limbah medis, kedua, nanti mungkin untuk oil and gas. Berikutnya nanti lebih pada pengolahan municipal waste, untuk sampah perkotaan,” kata dia.

Sedangkan pengolahan limbah di Cileungsi  lebih banyak pada secure landfill atau sanitary landfill. Tipe pengolahan limbah seperti itu seperti yang akan dibangun di Lamongan, Jawa Timur.

PT JGU juga terlibat dalam pembangunan proyek di Kecamatan Brondong, Lamongan. Akan tetapi, sebatas rekanan bersama Aneka Usaha Lamongan Jaya Perusahaan Daerah.

Investor di Lamongan itu PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Dowa. Dowa Eco System Co Ltd, perusahaan asal Jepang pengelola fasilitas di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat tetap menjadi investor utama untuk fasilitas di Lamongan itu.

"Jadi, nanti antara Mojokerto dan Lamongan akan saling mendukung. Investasinya kurang lebih sama, tahap awal nanti Dowa akan investasi minimal Rp 500 miliar. Bisa meningkat sampai Rp 1 triliun," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tunggu Amdal

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Kedua fasilitas tersebut masih menunggu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Izin Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Para investor, terutama SDI Ltd asal Inggris masih akan mengkaji detail selama enam hingga sembilan bulan ke depan.

"Harapannya, di awal tahun depan sudah ada (fasilitas) yang bisa beroperasi," tutur Mirza.

Keberadaan dua fasilitas pengolahan limbah B3 di Jawa Timur menjadi fasilitas baru setelah 25 tahun Indonesia hanya memiliki fasilitas itu di Cileungsi, Bogor. Dengan ada fasilitas di Lamongan dan Mojokerto akan mendukung industri dan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya