Liputan6.com, Jakarta - 19 September 1945 silam, pemuda Surabaya tidak terima melihat bendera Merah Putih Biru berkibar di kotanya. Tepatnya di Hotel Yamato atau sekarang berganti nama jadi Hotel Majapahit, arek-arek Surabaya menunjukkan aksinya untuk membela Republik Indonesia yang kala itu baru saja merdeka.
Hari itu, pemuda Surabaya dengan berani melawan orang Belanda yang ada di sana. Tak sampai di sana, pemuda Surabaya juga naik ke atap hotel dan merobek bendera Merah Putih Biru menjadi Merah Putih.
Melalui peristiwa 19 September 1945 inilah api revolusi masyarakat Indonesia tersulut. Peristiwa itu adalah bukti kemerdekaan Indonesia bukan datang dengan sendirinya, melainan dari keringat dan perjuangan.
Advertisement
Baca Juga
Dalam memperingati peristiwa tersebut, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya akan meggelar aksi teatrikal.Mengutip informasi dari akun Instagram @surabayasparkling, acara bertajuk "Teatrikal Peristiwa Perobekan Bendera Belanda" ini akan digelar tepat pada 19 September 2019.
Acara akan dimulai pada 08:00 WIB di depan Hotel Majapahit, lokasi langsung peristiwa perobekan bendera itu terjadi. Bila ingin hadir di acara ini, dresscode yang harus digunakan adalah baju pejuang.
Yuk datang dan jadilah saksi peristiwa penting bagi revolusi Indonesia, khususnya Surabaya!
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan Sambut Peserta Surabaya Marathon 2019
Sebelumnya, ribuan peserta Surabaya Marathon 2019 akan disambut dengan acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 3 Agustus 2019.
Kepala Dinas Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan merupakan agenda rutin yang digelar Pemerintah Kota Surabaya.
"Namun ada yang berbeda pada acara yang diadakan pekan ini, sebab selain untuk menghibur warga Surabaya, acara ini sekaligus menyambut kedatangan peserta Surabaya Marathon yang berlangsung pada Minggu 4 Agustus 2019," kata dia, seperti dilansir Antara, Jumat, 2 Agustus 2019.
Diperkirakan, lanjut dia, peserta Surabaya Marathon dari luar Surabaya sudah tiba di Surabaya pada Sabtu, 3 Agustus 2019. "Jadi mereka sebelum mengikuti lomba lari bisa hadir di acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan," ujar dia.
Ia menuturkan, 270 stan pelaku usaha kreatif kuliner dan kerajinan di Surabaya akan berpartisipasi pada acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan pekan ini. Mereka terdiri atas Pahlawan Ekonomi, Dekranasda, UKM Dinas Koperasi, UKM Dolly, UKM Dinas Perdagangan, dan UKM Kampung Lawas Maspati.
Dia menuturkan, para peserta Surabaya Marathon tidak hanya dimanjakan dengan berbagai macam kuliner tradisional khas Surabaya, melainkan juga akan dihibur dengan iringan musik yang dibawakan beberapa grup seniman lokal asal Surabaya.
"Nanti pengunjung juga akan dimanjakan dengan penampilan dari anak-anak kreatif yang biasa berlatih di Balai Pemuda," ujar dia.
Keunikan lain dari acara pekan ini dibandingkan dengan sebelumnya adalah kehadiran peserta Asia Pasific Hospice and Palliative Care Conference (APHC) 2019 yang menyelenggarakan kegiatan Kongres Paliatif Internasional di Surabaya. Kongres paliatif itu akan diadakan selama empat hari, 1-4 Agustus 2019, dan diikuti ahli-ahli paliatif dari berbagai mancanegara.
"Jadi selain bertujuan untuk menghibur warga Surabaya, acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan pekan ini sekaligus menyambut kedatangan peserta Surabaya Marathon dan APHC 2019," kata dia.
Â
Advertisement