Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, terus berinovasi untuk masalah pengelolaan sampah yang ada di wilayahnya. Perubahan tersebut diawali dengan memperbanyak Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).
Bahkan, perubahan itu sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya sejak 2011. Langkahnya dijalankan dengan membangun sejumlah bank sampah di beberapa Kelurahan, RT dan RW Surabaya.
Kemudian, tahapan pembenahan sampah ini juga mempunyai tujuan untuk meringankan beban masyarakat, dan jajaran pemkot setempat.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Kota Surabaya menambahkan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di beberapa tempat, salah satunya adalah TPS Tambak Osowilangun.
TPS Tambak Osowilangun ini sudah aktif sejak Januari 2019. Dalam setiap harinya, volume sampah yang masuk ke TPS itu kira-kira berjumlah 1-2 ton, seperti dilansir dari instagram @dkrthsby.
TPS yang berada di Jalan Osowilangun ini merupakan salah satu tempat pemilahan sampah 3R yang ada di Surabaya. Selain itu, masih ada tiga tempat lainnya yang juga menjadi lokasi pemilahan sampah, yakni Pemilahan Super Depo Sutorejo, Pemilahan (PDU) Jambangan, dan Pemilahan Bratang.
Pengelola TPS Tambak Osowilangun juga menerima pihak-pihak manapun yang ingin menyelenggarakan kunjungan di sana, baik itu suatu instansi, atau study tour. Jadi, bagi Anda yang merasa tertarik, jangan segan untuk menyambanginya.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
TPS
Adapun TPS, salah satu fasilitas pengelolaan sampah yang dimiliki oleh Surabaya. Peranan TPS juga penting dalam penjagaan kebersihan kota Surabaya, Jawa Timur.
Setiap TPS memiliki jam operasional, termasuk di TPS Kayon. Jam operasional TPS itu adalah 06.00-15.00. Untuk ritase TPS Kayon ada tiga rit antara lain Rit 1 jam 06.00, Rit 2 jam 10.00, Rit 3 jam 13.00.
Sampah di TPS harus rutin diangkat oleh truk sampah agar tidak ada sampah yang menumpuk terlalu lama. Kelurahan yang dilayani Kelurahan Gubeng dan Kelurahan Embong Kaliasin.
Advertisement