JK Dorong Pengurus Dewan Masjid Indonesia Punya Program Ekonomi

Wakil Presiden Republik Indonesia JK mengatakan, isu yang paling penting saat ini adalah mengurangi kemiskinan sehingga masjid harus punya fungsi ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2019, 15:21 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 15:21 WIB
JK
Wapres Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam acara High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Hotel Fairmont, Jakarta. (Merdeka.com/Yunita Umbar Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) mendorong agar Dewan Masjid Indonesia punya program-program yang memakmurkan masjid dan masyarakat di sekitarnya.

Oleh karena itu, ia menekankan agar masjid memiliki fungsi ekonomi untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya.

"Jangan sampai masjidnya megah tapi rumah-rumah penduduk di sekitarnya reot dan banyak kemiskinan," tutur dia saat pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur periode 2019-2024 di Surabaya, dilansir Antara, Kamis (3/10/2019).

JK mendorong, Dewan Masjid Indonesia memiliki program-program yang memakmurkan masjid sekaligus masyarakat di sekitarnya.

"Masjid-masjid di Indonesia ini dibangun oleh masyarakat. Seperti Masjid Nasional Al Akbar Surabaya itu benar milik pemerintah tapi dana pembangunannya dari masyarakat. Untuk itu masalah kemasyarakatan untuk memajukan umat bisa dilakukan di masjid,” ujar dia.

Dia mencontohkan, setelah salat magrib bisa membicarakan tentang ekonomi, pendidikan, lingkungan dan lain sebagainya. Terlebih orang-orang datang ke masjid tidak perlu undangan.

"Apalagi tiap hari Jumat, banyak orang datang ke masjid. Karena itu dewan masjid harus punya program-program yang dapat memakmurkan masyarakat,” ujar Jusuf Kalla.

Wakil Presiden Republik Indonesia itu mengatakan, isu yang paling penting saat ini adalah mengurangi kemiskinan sehingga masjid harus punya fungsi ekonomi.

"Kita lihat di masjid-masjid setiap selesai Jumatan banyak perdagangan. Biarkan saja, jangan dilarang. Itu yang jual adalah orang-orang Islam pribumi. Biarkan barang-barang dagangan mereka laku," tutur dia.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perlu Tambah Program Ekonomi

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (Sumber: simas.kemenag.go.id)

Pengurus Dewan Masjid Indonesia, menurut Jusuf, perlu menambahkan program-program ekonomi lainnya seperti mengoordinasikan bank dengan masjid untuk memajukan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Kita bisa menghubungkan bank syariah dengan masjid. Bisa juga membuat pelatihan-pelatihan di masjid. Misalnya mengundang orang perindustrian untuk memaparkan bagaimana industri kecil bisa dikelola oleh masyarakat," kata dia.

Jusuf Kalla juga berpesan agar takmir atau pengurus masjid dalam menjalankan program-program untuk memakmurkan masyarakat itu harus ikhlas.

"Karena kalau dijalankan dengan ikhlas, semuanya menjadi mudah,” ujar dia.

Lantik DMI Jatim

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memiliki banyak keistimewaan, termasuk pada teknologi yang digunakannya. Foto: Muhamad Husni/ Liputan6.com

Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan melantik kepengurusan PW DMI Jatim masa bakti 2019-2024 di Surabaya, Kamis, 3 Oktober 2019.

"Pak Jusuf Kalla sudah konfirmasi akan hadir. Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga demikian. Harapan kami, para menteri di Kabinet Kerja yang pengurus DMI juga bisa hadir," kata Ketua Panitia Pelantikan KH Zahrul Azhar Asumta As'ad di Surabaya, Rabu, 2 Oktober 2019.

Sementara itu, Ketua PW DMI Jatim KH M Roziqi kepada wartawan mengatakan, fokus utama kepengurusan baru, yakni tetap akan memakmurkan masjid dengan melakukan dakwah, pengajian serta memperingati hari-hari besar Islam.

"Tapi yang perlu diperhatikan, yaitu dimakmurkan oleh masjid. DMI bersama takmir masjid akan berupaya keras untuk menjadikan dan membawa jamaah menjadi makmur, baik secara lahir maupun batin," ujar dia.

Oleh karena itu, Roziqi memaparkan, PW DMI Jatim akan mencoba mengelola masjid dengan manajemen yang baik, misalnya punya koperasi, serta kegiatan-kegiatan pos pemberdayaan yang berbasis masjid.

Selain itu, lanjut dia, PW DMI Jatim juga akan mendorong peningkatan zakat maupun wakaf untuk dijadikan modal bergulir bagi jamaah yang perlu mendapatkan perhatian.

"Begitu pula dari sisi lain, misalnya menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan, mulai dari RA, TK sampai Aliyah dan seterusnya. Dari masjid inilah akan berkembang pendidikan, kalau bisa sampai ke perguraun tinggi. Sehingga dari masjid akan tumbuh generasi yang islami dan kuat," tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya