Pemkot Surabaya Pastikan Tiga Lapangan Pendukung Siap untuk Piala Dunia U-20

Pemerintah kota Surabaya berencana memanfaatkan lahan di depan Stadion gelora Bung Tomo sebagai tempat latihan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2019, 09:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memastikan, tiga dari lima lapangan pendukung venue utama Piala Dunia U-20 2021, sesuai persyaratan Federation International Football Association (FIFA) yakni, Stadion Gelora 10 Nopember, Karanggayam dan Lakarsantri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko), Eri Cahyadi mengatakan, setelah dirinya keliling melihat langsung kondisi lima lapangan, hanya tiga lapangan yang representatif.

"Kalau untuk latihan, Jelidro ukurannya tak sesuai. Jadi, kita tak jadi pakai, ada dua pilihan yang sudah saya sampaikan ke Bu Walikota, apakah nanti menggunakan lahan di dalam gedung Bung Tomo,” terang Eri, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Ia menerangkan, karena venue pertandingan Sepak Bola Piala dunia U-20 menggunakan lapangan utama, maka tak diperbolehkan untuk kegiatan latihan. Oleh karena itu, pemerintah kota berencana memanfaatkan lahan di depan Stadion gelora Bung Tomo sebagai tempat latihan.

"Kita buatkan dua atau tiga lapangan. Kita akan check ukurannya. Bu Walikota meminta agar dicheck dulu ukurannya, kalau memenuhi syarat bisa dibangun,” ujar dia.

Lokasi lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan lapangan baru, menurut Eri berada di dekat Masjid, sebelah kanan dari pintu masuk menuju Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Di lapangan yang bakal digunakan tempat latihan nanti juga akan dilengkapi fasilitas sesuai standar yang dipersyaratkan, mulai dari kamar ganti, toilet serta tribun, penerangan lampu dengan daya 800 watt.

'Fasilitasnya sama, tapi tak sama dengan lapangan utama. Ukurannya internasional, 75 x 110 meter,” sebutnya

Eri memperkirakan, pembangunan lapangan baru akan dilakukan mulai Januari. Dalam selang waktu enam bulan, pembangunan lapangan baru tuntas.

"Kalau APBD di gedok di  10 Nopember, berarti kita bisa lelang di Desember. Jika Desember sudah ada pemenangnya, maka Januari sudah bisa bekerja,” tandasnya.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sektor Usaha Ini Bakal Raup Untung dari Gelaran Piala Dunia U-20 2021

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Muhammad Ali Affandi menilai, gelaran Piala Dunia U-20 di Surabaya akan memberikan banyak manfaat dari sisi ekonomi.

Oleh karena itu, ia juga meminta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya, Jawa Timur untuk mempersiapkan diri menyambut gelaran Piala Dunia U-20 di Kota Pahlawan.

"Piala Dunia U-20 tentu menghasilkan multiplier effect yang sangat besar sehingga pelaku ekonomi lokal Surabaya jangan sampai melewatkan momen tersebut. Sejak sekarang harus mempersiapkan diri," ujar Ali mengutip Antara, Jumat, 25 Oktober 2019.

Ia menuturkan, dari sisi ekonomi akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh Surabaya dari mega  event tersebut. Hal itu pembangunan infrastruktur yang mampu menyerap tenaga kerja. Selain itu, tumbuhnya sektor bisnis baru, hingga bergeliatnya berbagai sektor bisnis yang menunjang pelaksanaan kegiatan Piala Dunia U-20.

Andi menuturkan, sejumlah sektor bisnis yang dapat menuai manfaat antara makanan minuman, jasa transportasi, hotel, event organizer, UMKM suvenir, pelaku kesenian hingga biro perjalanan wisata.

Andi menuturkan, pihaknya siap bermitra dengan Pemkot Surabaya untuk menyiapkan para pelaku usaha lokal, terutama yang masih berskala UMKM untuk menyambut potensi bisnis di ajang Piala Dunia U-20.

"Tentu harus disiapkan sejak sekarang. Bagaimana UMKM terutama dari masyarakat di sekitar venue dan lokasi latihan bisa berstandar, memenuhi ekspektasi pasar global. Misalnya bagaimana makanan khas Surabaya disajikan oleh UMKM dengan cita rasa dan kemasan berstandar dunia. Jangan sampai nanti yang menikmati adalah pelaku usaha besar saja," ujar dia.

Momentum Mengenalkan Surabaya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Ketua Bidang Milenial, Olahraga dan Kesehatan Kadin Surabaya Edra Brahmantya menuturkan, potensi lain yang tak kalah besar adalah kehadiran wisatawan mancanegara mulai dari para pemain timnas berbagai negara, penyelenggara dari FIFA, media internasional hingga pendukung serta penggemar dari luar negeri.

"Ini momentum untuk mengenalkan Surabaya, maka perlu didukung dengan atraksi seni budaya, pesta kuliner, wisata sejarah, dan jenis wisata lainnya. Kadin Surabaya akan mengajak pelaku usaha pariwisata duduk bersama, untuk kita kreasi bikin atraksi selama Piala Dunia berlangsung. Jadi selain menyaksikan sepak bola, wisman juga melihat berbagai atraksi wisata di Surabaya," ujar dia.

Surabaya akan menjadi salah satu tuan rumah perhelatan akbar tersebut. Keputusan penunjukan itu diumumkan Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam Council Meeting di Shanghai, China pada Kamis, 24 Oktober 2019.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya