Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, Jawa Timur mencatat tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada September 2019 mencapai 48,53 persen.
"Dari tiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang di Jember, setiap malamnya sebanyak 48 sampai 49 kamar di antaranya telah terjual," kata Kasi Statistik Distribusi BPS Jember, Jawa Timur, Candra Birawa dalam rilis berita resmi statistik di Kantor BPS setempat, Jumat, 1 November 2019.
Dia menuturkan, rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang di Jember pada September 2019 mencapai 1,32 hari dan relatif tidak banyak perubahan dibandingkan pada bulan sebelumnya, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Pada bulan September tercatat komposisi tamu pengunjung hotel berbintang terdiri dari 97,91 persen tamu domestik dan 2,09 persen tamu asing dengan persentase tamu asing tertinggi terjadi pada bulan Juli mencapai 3,52 persen," tutur dia.
Candra mengatakan, tingkat hunian kamar merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi.
"Jika tingkat hunian kamar besar dan cenderung mendekati 100 persen, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar akomodasi laku terjual," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Naik Sebesar 1,41 Poin
Ia menuturkan, tingkat hunian kamar pada September 2019 mengalami kenaikan sebesar 1,41 poin dibandingkan bulan Agustus dan tingkat hunian hotel mengalami fluktuasi tiap bulannya.
"Selama Januari hingga September 2019 tercatat tingkat hunian hotel terendah terjadi pada bulan Mei 2019, sedangkan tingkat hunian tertinggi terjadi pada bulan Juni dan Juli 2019," ujarnya.
Berdasarkan data, lanjut dia, tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jember pada September 2019 berada di bawah Jawa Timur dan Indonesia, masing-masing sebesar 54,18 persen dan 53,52 persen.
Fluktuasi tingkat hunian kamar hotel dari Januari-September 2019 cenderung memiliki pola yang hampir sama dengan Jawa Timur maupun Indonesia.
Sementara Kepala BPS Jember Arif Joko Sutejo mengatakan, pihaknya baru pertama kali merilis data tingkat hunian kamar hotel bersamaan dengan rilis IHK Oktober 2019.
"Kami menyertakan data tingkat hunian kamar hotel dalam rilis IHK untuk mendorong Jember meningkatkan sektor pariwisata melalui berbagai kegiatan yang dikemas semenarik mungkin, sehingga wisatawan domestik maupun mancanegara berbondong-bondong singgah di Kabupaten Jember," kata dia.
Advertisement