Awal Pekan, Angin Kencang dan Hujan Terjang Sejumlah Wilayah di Jawa Timur

Sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) alami hujan diikuti angin kencang, dan tanah longsor pada awal pekan ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 11:30 WIB
20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) alami hujan diikuti angin kencang, dan tanah longsor pada awal pekan ini. Di Kabupaten Jember, Jawa Timur sebanyak lima kecamatan diterjang hujan dan angin kencang serta tanah longsor pada Senin sore hingga malam.

"Angin kencang melanda kelurahan Antirogo di Kecamatan Sumbersari, Desa Rambigundam di Kecamatan Rambipuji, Desa Dukuh Mencek di Kecamatan Sukorambi, Jalan Raya Tanggul-Kencong di Kecamatan Tanggul, sedangkan tanah longsor terjadi di Kelurahan Siawu di Kecamatan Patrang,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Heru Widagdo di Jember, dikutip dari laman Antara, Selasa (10/12/2019).

Ia menuturkan, hujan disertai angin kencang melanda di beberapa wilayah Kabupaten Jember yang menyebabkan beberapa pohon tumbang dan merusak beberapa bangunan.

Di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, tercatat tiga rumah rusak ringan milik Iwan Hendra, Iswahyudi, dan satu rumah masih dalam tahap penilaian, satu rumah rusak sedang (identitas pemilik masih dalam tahap penilaian), dan dua tempat usaha rusak ringan.

"Puskesmas Pembantu (Pustu) Antirogo rusak ringan, kemudian SDN Antirogo 2 juga mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut,” ujar dia.

Ia menuturkan, sejumlah pohon juga tumbang yang menyebabkan akses jalan macet dari dua arah dan jaringan PLN dan Telkom yang putus tertimpa pohon.

Di Desa Rambigundam tercatat dua pohon tumbang menutup jalan hingga menyebabkan jaringan PLN dan Telkom putus tertimpa pohon sehingga petugas segera memotong pohon tersebut dan menyebabkan kemacetan yang panjang.

"Di Kecamatan Sukorambi dan Tanggul juga banyak pohon tumbang yang menganggu akses jalan raya, namun tidak ada korban yang mengalami luka-luka akibat bencana tersebut,” tutur dia.

Sedangkan tanah longsor terjadi di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang yang menyebabkan satu rumah berpotensi mengalami longsor susulan, sehingga pemilik rumah diminta meningkatkan kewaspadaan  cukup tinggi.

"Total kerusakan akibat angin kencang yakni tiga rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, tiga tempat usaha rusak ringan, satu puskesmas pembantu rusak ringan, dan satu sekolah rusak ringan,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Hujan dan Angin Kencang Terjang Kediri

Ilustrasi
Ilustrasi hujan. (dok. pexels.com/Pixabay)

Hujan deras dan angin kencang juga menerjang Kediri. Hujan deras dan angin kencang menerjang lokasi wisata Sumberjiput, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur. Seorang warga dilaporkan tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa pohon yang ambruk.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kediri Adi Sutrisno menuturkan, korban tewas tertimpa pohon bernama Wahyu Mukti Prasetio (19), warga Dusun/Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, yang juga seorang mahasiswa IAIN Kediri.

“Sedangkan yang terluka adalah Hendrik Wijaya (38) dan istrinya Wiwik (36), warga Kelurahan Rejomulyo, pemilik warung di lokasi wisata Sumberjiput. Saat ini, korban sudah dibawa ke RSUD Gambiran Kediri,” tutur dia, seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan informasi yang diterima BPBD, saat itu korban sedang berteduh dengan teman-temannya di warung yang berada di areal lokasi wisata Sumberjiput, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kediri.

Hujan turun sangat deras dan tiba-tiba terjadi angin kencang mengakibatkan pohon besar di sekitar lokasi wisata patah dan menimpa warung yang ditempati korban bersama teman-temannya berteduh. Saat itu, seluruh orang yang berada di warung seketika langsung berlari keluar menyelamatkan diri, namun pohon tumbang mengenai Wahyu dan pasangan suami istri pemilik warung.

Adi menuturkan, warga juga langsung berupaya gotong royong menolong para korban ketika hujan sudah reda. Dengan menggunakan alat seadanya untuk memotong dahan pohon yang tumbang, akhirnya korban bisa dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Gambiran Kediri.

Selain menimpa warga, sejumlah pohon yang tumbang akibat angin kencang juga menimpa kendaraan. Terdapat empat mobil warga rusak setelah tertimpa pohon.

Selain itu juga terdapat warung, bengkel di Jalan Gatot Subroto Kediri, juga tertimpa pohon. Bahkan terdapat lapak PKL makanan tahu campur di Jalan Hayam Wuruk, Kediri juga rusak setelah tertimpa pohon.

Sebuah rumah di Jalan Sersan Bahrun, Kediri juga tertimpa pohon. Begitu juga dengan kabel dan tiang Telkom rusak tertimpa pohon, hingga sebuah kanopi di depan SD di Kelurahan Mrican, Kediri ambruk.

BPBD Kota Kediri juga sudah mengimbau untuk memangkas ranting pohon, terutama di sekitar rumah yang bisa berpotensi amrbuk saat hujan deras menjelang datangnya musim hujan.

“Kami minta warga untuk melakukan pengecekan pohon di sekitar rumah yang berpotensi ambruk, dikurangi daunnya, rantingnya demi mencegah pohon tumbang saat angin kencang maupun hujan deras terjadi,” ujar dia.

Ia menuturkan, pengecekan ranting pohon itu salah satu bentuk mitigasi secara mandiri. Selain itu, warga bisa mengecek atap rumah, sekolah, saluran irigasi di lingkungan rumahnya, selokan maupun sampah di sekitar rumah menjelang hujan.

Jika perlu dibenahi dan bisa dilakukan secara gotong royong, warga dapat melakukan bersama-sama. Adi menuturkan, namun, untuk pemangkasan pohon di jalan raya akan dilakukan oleh instansi terkait.

Melanda Bangkalan

20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Awal pekan ini, hujan deras disertai angin kencang melanda Bangkalan, Jawa Timur. Hal itu mengakibatkan sejumlah bangunan semipermanen berupa warung dan tiang listrik roboh.

Sejumlah papan reklame di pertigaan Tangkel, Burneh, Bangkalan juga beterbangan ditiup angin kencang. Selain tiang listrik, beberapa tiang telepon juga ada yang roboh. Sejumlah pepohonan di kanan-kiri Jalan Raya Tangkel, Bangkalan itu roboh dan mengenai bangunan serta kendaraan bermotor yang sedang parkir di pinggir jalan raya itu.

Berdasarkan catatan Antara, angin kencang yang terjadi merupakan kali kedua. Sebelumnya, angin kencang melanda wilayah itu pada 25 November 2019 di Desa Tlaga, Kecamatan Galis, Bangkalan. Akibatnya, satu orang meninggal dalam peristiwa itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya