PDAM Revitalisasi Pipa, DPRD Surabaya Dukung Usulan Penundaan Dividen

Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menyatakan perbaikan pipa induk milik PDAM memang sudah waktunya karena sudah ada sejak zaman Belanda.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 13:45 WIB
Pemborosan Air Bersih Mencapai Rp.700 Miliar
Petugas memantau kondisi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta, Selasa (12/5/2015). BPK mendapati pemborosan air bersih senilai Rp791,2 miliar di 102 pemerintah kabupaten, kota dan PDAM (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya memahami kondisi perusahaan daerah air minum (PDAM) yang membutuhkan dana besar untuk optimalkan operasional dan perawatan. Oleh itu, pihaknya mendukung usulan penundaan setoran dana dividen dari PDAM Surya Sembada ke Pemkot Surabaya.

"Apalagi dana itu akan digunakan untuk perbaikan pipa induk sepanjang 380 kilometer serta pembelian air baku dari Sumber Umbulan, Pasuruan,” tutur dia, seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/12/2019).

Dia menuturkan, perbaikan pipa induk milik PDAM Surya Sembada Surabaya memang sudah waktunya karena keberadaannya sejak dari zaman Belanda.

Selama ini, ia menuturkan, PDAM harus menjual dengan harga premium. "Itu harus dengan jaringan pipa baru yang kualitasnya harus food grade. Sementara untuk penggantian jaringan pipa yang food grade itu butuh biaya besar,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno menuturkan, untuk melaksanakan revitalisasi pipa induk sepanjang 380 kilometer, PDAM harus menyiapkan dana hampir Rp 2 triliun agar layanan kepada pelanggan kian optimal.

Ia menuturkan, cara paling tepat agar bisa melaksanakan revitalisasi pipa induk hanya dengan menghapus/menghilangkan kewajiban membayar dividen kepada Pemkot Surabaya, bukan penundaan.

Alasannya, kata Mujiaman, jika tidak bisa dihapuskan, pihaknya harus menempuh cara lain yaitu berhutang kepada konsorsium bank, pengusaha, dan ke pemborong tapi dibayar mundur.

"Nomor satu dana belum ada, jadi kita tawarkan, macam-macam dan sebagainya. Maka kalau wali kota dan DPRD bisa menghilangkan kewajiban itu ya cukup," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

PDAM Surabaya Pelopori ISO Antisuap di Indonesia

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya merayakan Hari Jadinya ke 43, Minggu (24/11/2019). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya terus melakukan perbaikan layanan kepada pelanggan dan masyarakat. Terbaru, perusahaan daerah milik Pemerintah Kota Surabaya ini menerapkan ISO 37001 antisuap.

PDAM Surya Sembada Surabaya menjadi perusahaan daerah pertama di Indonesia yang menerapkan ISO antisuap dan diluncurkan bertepatan hari jadi ke-43 perusahaan itu yang digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/11/2019).

"Dengan adanya ISO 37001 itu, maka proses awal hingga akhir pelayanan di PDAM tidak ada korupsi," kata Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya Mujiaman Sukirno, dilansir dari Antara.

Sertifikat ISO 37001antisuap tersebut diserahkan Dirut PDAM Mujiaman Sukirno kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ikut hadir pada perayaan Hari Jadi PDAM Surya Sembada itu.

Mujiaman mencontohkan, pelayanan pasang meter yang dilayani oleh PDAM. Dalam prosesnya harus melalui tahap-tahap, seperti survai, dihitung, dibayar, dilelang, dan dilaksanakan. Masing-masing proses itu tentu ada potensi korupsinya, sehingga PDAM menyiapkan sistem dan infrastrukturnya untuk menjamin tidak ada korupsi.

"Kita analisa, kita petakan prosesnya, risikonya, dan kita siapkan metodenya untuk memastikan bahwa potensi korupsi itu tidak ada. Jadi, kami menjamin dari awal prosesnya hingga akhir tidak ada korupsi. Dengan adanya ISO ini, karyawan PDAM juga terbebas dari rasa takut. Apalagi kita sudah diaudit lembaga internasional, sehingga terjamin tidak ada korupsi," ujarnya.

Mujiaman juga menjamin performace PDAM Surya Sembada ke depannya akan terus membaik sesuai dengan harapan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Apalagi, pertumbuhan usaha PDAM beberapa tahun terakhir ini terus meningkat.

"Sebelum-sebelumnya, kita hanya tumbuh 2 persen per tahun. Tapi, pertumbuhan usaha PDAM sejak tahun 2018, kita tumbuh sampai mencapai 17 persen, itu sembilan kali lipatnya dari kemampuan kita sebelum-sebelumnya," katanya.

Selain itu, lanjut dia, sambungan meter juga terus dimaksimalkan. Jika sebelum-sebelumnya hanya mampu menyambungkan 8 ribu meter, maka tahun 2019 ini dibuktikan mampu menyambungkan hampir 15 ribu meter.

"Itu sudah dua kali lipatnya dari kemampuan kita sebelum-sebelumnya, jadi ada peningkatan," katanya.

Oleh karena itu, Mujiaman yakin kinerja PDAM Surya Sembada akan terus membaik ke depannya, apalagi terus didukung oleh sistem yang semakin baik, termasuk banyaknya ISO yang diterapkan, seperti ISO tentang produksi, ISO tentang pelayanan, ISO tentang keselamatan, dan ISO tentang IT.

Menurut dia, dengan sistem dan pelayanan itu, PDAM Surya Sembada Surabaya memastikan diri bahwa pelayanannya sudah bertaraf internasional. "Makanya, kami yakin PDAM akan terus tumbuh dan berkembang," kata dia.

Tidak Bebani APBN

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mujiaman Sukirno (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran PDAM, sebab saat ini PDAM Surya Sembada menjadi satu-satunya PDAM di Indonesia yang memberikan kontribusi kepada daerah dan bahkan tidak membebani APBN.

"Jadi, kalau PDAM yang lainnya itu masih hutang dan yang bayar dari negara, tapi Alhamdulillah kita PDAM Surabaya bisa membayar sendiri. Betapa luar biasanya kita ini. Saat semuanya dibayari, tapi PDAM Surya Sembada bayar sendiri, tapi saya kan bisa bangga," katanya.

Oleh karena itu, ia juga menyampaikan kepada jajaran PDAM untuk selalu mempertahankan kinerja yang bagus itu, bahkan terus ditingkatkan.

Sebab, lanjut Risma, tantangan ke depannya sangat luar biasa, apalagi nanti pada tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas, di mana seluruh negara bisa masuk ke Indonesia. "Kalau kita tidak hati-hati, maka kita akan kalah. Mari kita tingkatkan terus supaya kita kuat dan supaya kita lebih sejahtera," ujarnya.

Namun begitu, ia meminta jajaran PDAM untuk tidak khawatir sebab walaupun berkulit hitam, hidung pesek, dan pendek, tapi belum tentu kemampuannya kalah dengan orang-orang yang hidungnya mancung dan badannya tinggi.

"Saya yakin kalau kita tulus ikhlas dan jujur dalam bekerja, dan kita tidak memikirkan kepentingan pribadi, yakinlah pasti Tuhan akan menolong kita, di mana pun kita berada dan dalam posisi apapun kita sekarang," katanya.

Saat itu, Wali Kota Risma juga mengajak kepada semua jajaran PDAM Surya Sembada untuk bersama-sama membuktikan bahwa meskipun dengan usaha sendiri, tapi masih bisa mengalahkan daerah lain, terutama pelayanannya lebih baik.

"Sekali lagi terima kasih. Ayo terus berjuang, tidak ada kata menyerah, dan tidak boleh ada kata putus asa. Baik di dalam pekerjaan maupun dalam keluarga. Tidak boleh ada iri dan dengki karena itu akan mengganggu kemajuan kita. Ayo kita maju, kita tulus ikhlas bahwa apa yang kita lakukan ini ibadah demi kemajuan bangsa dan negara kita tercinta," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya