Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I memantau cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ini terhadap kondisi bandara terutama di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Pihaknya pun sudah mengantisipasi dampak cuaca ekstrem tersebut.
Hal ini juga turut mempertimbangkan kondisi hujan terus-menerus pada 1 Januari 2020 berdampak ke Bandara Halim Perdanakusuma terkena banjir.
"Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ini memang menjadi perhatian kami dan sebenarnya sudah diantisipasi sebelumnya,” ujar Legal and Communication Section Head PT Angkasa Pura I, Juanda Yuristo saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Rabu (8/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, cara dilakukan dengan beberapa cara di antaranya meningkatkan mitigasi berupa pengecekan, saluran pembuangan air, koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca.
Selain itu, pihaknya juga memastikan kehandalan fasilitas terminal, termasuk kelistrikan dan mengoptimalkan fungsi Airport Operation Command Center (AOCC). Yuristo menuturkan, imbas hujan deras dan angin kencang pada Senin, 5 Januari 2020 juga berdampak terhadap keberangkatan penerbangan yang terlambat di Bandara Juanda. Lamanya keterlambatan bervariasi antara 45-60 menit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jurus Bandara Juanda Maksimalkan Sistem Pengamanan
Sebelumnya, Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, terus memaksimalkan koordinasi pengamanan di lingkungan bandara setempat melalui kegiatan Airport Security Committee (ASC) Meeting sebagai implementasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan.
General Manager Bandara Internasional Juanda Surabaya Heru Prasetyo mengatakan, selama empat kali dalam setahun pihaknya melakukan kegiatan itu sebagai upaya untuk memaksimalkan pengamanan di dalam lingkungan bandara.
"Ini merupakan kegiatan yang diadakan sekurang-kurangnya empat kali dalam setahun. Sedangkan untuk kegiatan Table Top Airport Security Excersice dilakukan satu kali dalam setahun," katanya pada kegiatan Table Top Airport Security Excersice dan Airport Security Committee (ASC) Meeting yang ke-IV Tahun 2019 di Bandara Internasional Juanda Surabaya, dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih fungsi sistem komando, kendali, koordinasi, dan komunikasi mulai awal kejadian sampai dengan pergerakan personel dan fasilitas.
"Hal itu perlu dilakukan supaya dapat berjalan dengan efektif apabila terdapat ancaman terhadap keamanan dan keselamatan di bandar udara," katanya di Juanda Surabaya.
Advertisement
Wujudkan Layanan Berskala Global
Menurut dia, hasil kegiatan ini juga mampu meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan di Bandar Udara Internasional Juanda.
"Tentunya dengan adanya kegiatan ini kami bisa bersama-sama mewujudkan layanan berskala global dalam standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan yang memenuhi aspek 3S+1C, yaitu safety, security, service, dan compliance," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus berusaha mempertahankan tingkat keamanan bandar udara dan angkutan udara yang memberikan pelayanan penerbangan di Indonesia.
"Pada kegiatan itu, kami mengundang Lanudal Juanda, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III dan para anggota Airport Security Committee Bandar Udara Internasional Juanda," ucapnya.
Menjelang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020, Bandara Internasional Juanda Surabaya menjamin penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum melalui bandara setempat tidak akan terganggu dengan proyek pelebaran Terminal 1.
"Kami menjamin dan berusaha supaya para penumpang itu tidak terganggu dengan adanya pembangunan perluasan Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya," katanya.