Perantingan hingga Tambah Kapasitas Pompa Air Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem

Sejumlah langkah disiapkan Pemerintah Kota Surabaya untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Jan 2020, 23:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 23:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers soal rencana perantingan besar-besaran di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan sejumlah langkah menghadapi potensi cuaca ekstrem. Selain perantingan, Pemkot Surabaya juga menambah kapasitas pompa air.

Penambahan kapasitas pompa air dari 1-5 meter kubik. "Pompa air juga akan kami tutup untuk mencegah banjir rob. Apalagi ada prediksi dari BMKG bahwa akan ada banjir rob,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Surabaya, M.Fikser, Jumat (10/1/2020).

Selain itu, Pemkot Surabaya juga telah memasang 16 tv wall yang dipasang dib alai-balai RT/RW atau tempat berkumpulnya para nelayan di sekitar pesisir. Melalui tv wall itu, para nelayan sudah bisa melihat langsung kondisi cuaca, kecepatan angin dan berbagai hal tentang kondisi saat ini.

"Berbagai hal telah dilakukan oleh pemkot. Harapannya, tidak ada musibah atau hal-hal yang terjadi pada saat musim hujan kali ini," tutur dia.

Terkait perantingan, Pemkot Surabaya terus menggalakkan perantingan demi mengantisipasi pohon tumbang saat musim hujan. Pada akhir pekan ini, Pemkot Surabaya melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Darmo.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Hendri Setianto mengatakan perantingan ini dilakukan setiap hari oleh DKRTH. Perantingan ini semakin digalakkan saat musim hujan ini. Kamis kemarin, 9 Januari 2020 DKRTH sudah melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Ahmad Yani.

"Sabtu besok, 11 Januari 2020, kami akan melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Ahmad Yani Surabaya untuk melanjutkan perantingan kemarinnya. Hari Sabtu itu nanti akan dimulai pukul 05.00-12.00 WIB. Nanti Jalan Ahmad Yani itu akan ditutup selama pelaksanaan perantingan dan arus lalu lintas akan dialihkan ke frontage road sisi barat," kata Hendri.

Menurut Hendri, Sabtu itu kemungkinan dimulai dari Siwalankerto hingga Taman Pelangi. Ia memastikan akan menerjunkan sekitar 100 personil, baik dari petugas kebersihan dan Tim Kadaka.

"Perantingan ini penting karena pohon angsana itu umurnya sudah sekitar 40 tahunan, sehingga banyak yang sudah keropos," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Teknis Pemangkasan Bawah Tanah

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemangkasan pohon di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pada Minggu, 12 Januari 2020, DKRTH juga akan melakukan perantingan besar-besaran di Jalan Darmo sekitar Taman Bungkul dan depan Rumah Sakit Darmo. Perantingan itu akan dimulai sekitar pukul 05.00-10.00 WIB.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya menyampaikan permohonan  maaf kepada warga Kota Surabaya yang akan menikmati Car Free Day di Jalan Darmo itu.

"Jadi, nanti mobil-mobil kami akan tetap masuk ke CFD itu karena akan melakukan perantingan. Tapi kami usahakan mobil-mobil kami sudah di lokasi sebelum CFD dimulai," katanya.

Ia memastikan, pada saat perantingan itu pihaknya akan meminta bantuan Linmas dan Satpol PP untuk menghalau warga supaya tidak mendekati lokasi perantingan. Saat itu, DKRTH akan menerjunkan sekitar 50 personil dari petugas kebersihan dan Tim Kadaka.

"Kami lakukan pada saat CFD karena saat itu memang tidak ada lalu lalang kendaraan, sehingga kami usahakan ketika CFD selesai, perantingan pun diusahakan selesai,” ujar dia.

Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH Rochim Yuliadi memastikan perantingan kali ini akan menggunakan Teknis Pemangkasan Bawah Tanah. Artinya, pemotongan pohon hingga gundul dan hanya disisakan cabang-cabang utamanya.

"Teknis perantingan ini sudah atas perintah Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) karena memang saat ini cuaca ekstrem dan rawan terjadi pohon tumbang,” katanya.

Namun begitu, ia memastikan, meskipun dipotong gundul, pohon Angsana itu akan cepat berdaun kembali dan akan semakin indah. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dalam melakukan perantingan kami juga selalu hati-hati karena banyak kabel-kabel yang melintas. Kami juga menerjunkan berbagai sky walker untuk membantu perantingan itu,” imbuhnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya