Kisah Ponpes Lirboyo, Pesantren yang Ikut Perjuangan Pertempuan 10 November

Pondok Pesantren Lirboyo, ikut andil dalam Peristiwa 10 November. Begini kisahnya

oleh Liputan Enam diperbarui 11 Feb 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi – Santri Ponpes El Bayan dan sejumlah pesantren lainnya berselawat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Santri Ponpes El Bayan dan sejumlah pesantren lainnya berselawat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

 

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kyai Haji Ahmad Habibullah Zaini tutup usia pada Senin, 10 Februari 2020. Kabar tersebut disampaikan langsung lewat akun twitter Pesantren Lirboyo.

"Telah berpulang ke Rahmatullah Pengasuh Pesantren Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Ahmad Habibullah Zaini di RS Darmo Surabaya. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah," tulis pengumuman di akun pesantren Lirboyo.

Lirboyo merupakan salah satu pondok pesantren terbesar dan terkenal di Kediri. Ponpes tersebut sudah berdiri sejak 1910.

Pondok Pesantren Lirboyo tepatnya di Jalan KH. Abdul Karim, Lirboyo, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur. Mengutip dari laman web lirboyo.net, Lirboyo merupakan sebuah nama desa yang terletak di barat Sungai Brantas, di lembah Gunung Willis, Kediri.

Pendirian pesantren ini dihubungkan saat KH Abdul Karim pindah dan kemudian menetap di Desa Lirboyo. Nama pesantren ini melejit saat berada di bawah asuhan KH. Marzuqi Dahlan dan KH. Mahrus Aly.

KH. Mahrus Aly tadinya adalah santri dari Pesantren Lirboyo, kemudian ia diangkat jadi pengurus pondok dan ikut membantu mengajar. Ia lahir di Gedongan, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat pada 1906 M. Ia adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara. KH. Mahrus Aly menuntut ilmu di pesnatren milik kerluarga, ia dididik dan ditempa oleh ayahnya sendiri, KH Aly dan sang kakak Kiai Afifi.

Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Pesantren Panggung yang berada di Tegal, Jawa Tengah di bawah asuhan kakak iparnya, Kiai Mukhlas. KH. Mahrus Aly pun mengasah kemampuan ilmu Nahwu di  pesantren ini. Tak hanya itu, KH. Mahrus Aly pun berguru silat kepada Kiai Balya. Kemudian pada 1927, ia menunaikan ibadah haji.

Pada 1929, KH. Mahrus Aly melanjutkan pendidikannya di Pesantren Kasingan, Rembang, Jawa Tengah yang berada di bawah asuhan KH. Kholil. Lalu sekitar 1936, KH. Mahrus Aly berpindah kembali dan memutuskan untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo di bawah asuhan KH. Abdul Karim.

KH. Mahrus Aly dianggap mempunyai bekal yang mumpuni, lalu ia diangkat menjadi pengurus pondok dan pengajar. Ia mondok di pesantren Lirboyo hanya tiga tahun dan kemudian dijodohkan dengan salah satu puteri KH. Abdul Karim, Zaenab pada 1938.

Pada 1944, KH. Mahrus Aly diutus oleh KH. Abdul Karim untuk membangun rumah di sebelah timur Komplek Pondok. Saat KH. Abdul Karim meninggal, pesantren Lirboyo diserahkan kepada pimpinan KH. Mahrus Aly dan KH. Marzuqi Dahlan.

Sejak saat itu, pondok pesantren Lirboyo mengalami peningkatan pesat. Banyak santri yang menuntut ilmu di pesantren tersebut. BahKan pada 1966, saat ditangani KH. Mahrus Aly lahir sebuah perguruan tinggi, IAIT (Institut Agama Islam Tribakti).

Tak hanya itu, KH. Mahrus Aly juga turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Repubik Indonesia. Saat itu, ia mengirimkan 97 santri pilihan pesantren Lirboyo dalam pertempuran 10 November yang memakan banyak korban. Hal ini juga menjadi salah satu awal berdirinya Kodam V Brawijaya. Selain pertempuran 10 November, KH. Mahrus Aly juga berperan dalam penumpasan PKI di sekitar kawasan Kediri.

 

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Ahmad Habibullah Zaini Tutup Usia

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri kehilangan sosok pengasuh yang dihormati Kyai Haji Ahmad Habibullah Zaini pada Senin, 10 Februari 2020. Hal ini disampaikan langsung lewat akun twitter Pesantren Lirboyo.

"Telah berpulang ke Rahmatullah Pengasuh Pesantren Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Ahmad Habibullah Zaini di RS Darmo Surabaya. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah," tulis pengumuman di akun pesantren Lirboyo.

Ditulis juga, Ponpes Lirboyo sangat kehilangan salah sosok panuntan mereka selama ini. Para santri diharapkan bisa menjadikan Habibullah Zaini sebagai contoh.

"Semoga kita mendapatkan barakah beliau, diakui menjadi santri beliau dan sekaligus bisa meneruskan perjuangan beliau. Aamiin."

Lirboyo merupakan salah satu pondok pesantren terbesar dan terkenal di Kediri. Ponpes yang terletak di kecamatan Mojoroto ini sudah berdiri sejak 1910.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya