Liputan6.com, Jakarta - Saat ini di berbagai negara di belahan dunia termasuk Indonesia mempunyai masalah terkait sampah dan limbah khususnya plastik.
Limbah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk melebur. Namun, produksi plastik hingga kini masih terus berlanjut seperti pada pembuatan bungkus makanan.
Melihat fenomena ini, salah satu pria di Lumajang, Jawa Timur mempunyai inovasi yang melibatkan sampah, yaitu membuat lukisan dengan bahan dasar limbah plastik. Berikut rangkumannya mengutip dari video Liputan6, 17 Februari 2020.
Advertisement
Baca Juga
Syaiful (32) warga Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur menyulap limbah plastik menjadi karya seni bernilai tinggi. Limbah-limbah plastik tersebut dijadikannya sebagai lukisan.
Awalnya, ia resah melihat banyaknya tumpukkan sampah plastik di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian ia berpikir untuk membuat sesuatu dari sampah tersebut.
"Pengen yang unik lagi, apa ya? Ternyata limbahlah yang menjawabnya. Karena apa ya, saya liat di lingkungan itu limbah plastik begitu banyak, di jalan-jalan gitu banyak, dan kemudian limbah plastik itu, setelah saya pelajari itu, hancurnya leburnya 450 tahun. Terus bagaimana nanti anak cucu kita nanti ketika saya sudah tidak bisa membantu mereka untuk menanggulangi limbah plastik?” ujar Syaiful.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mendatangkan Minat dari Para Penggemar
Ternyata, Lukisan yang dijual oleh Syaiful mendatangkan minat dari penggemar lukisan di berbagai daerah. Bahkan, beberapa kolektor di Jawa Timur pun banyak yang memesan lukisan dari sampah plastik ini.
"Kalau harga relatif ya, menurut saya seberapapun harga itu, tidak bisa kita ukur dengan seni itu sendiri. Jadi, kalau kita melihat dari modal, mungkin dari dasarnya memang tidak mahal karena itu gratis, tinggal memungut dari lingkungan. Tapi seni nya itu yang tidak bisa ditukar dengan rupiah," kata salah satu penggemar lukisan, Deddy Firmansyah.
Harga dari lukisan sampah plastik yang dijual Syaiful ini dijual dengan harga bervariasi dan tergantung ukuran serta tingkat kerumitannya, mulai dari Rp 200.000 sampai Rp 500.000.
(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)
Advertisement