Sekolah di Sidoarjo Ini Raih Dua Medali Emas di Malaysia

Tim ekstrakurikuler Tapak Suci SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo, Jawa Timur mengikuti kegiatan internasional pertama kali di Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi piala (iStock)
Ilustrasi piala (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Di luar target, tim ekstrakurikuler Tapak Suci SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo, Jawa Timur mampu meraih emas pada Taming Sari 10 Silat Championship 2020.

Bahkan tim ekstrakurikuler ini meraih dua medali emas  dalam kegiatan yang diselenggarakan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). "Dua kategori yang kami ikuti adalah ganda putri open (internasional) dan beregu putri open (internasional). Keduanya mendapatkan medali emas," ujar pelatih ekstrakurikuler Tapak Suci SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Rony Hermawanto, seperti dikutip dari Antara, Senin (24/2/2020).

Dia mengatakan, di kategori ganda dan beregu putri open/internasional masing-masing ada tujuh peserta. Peserta dari ganda putri adalah Tapak Suci SMAMDA Sidoarjo (juara 1), Pahang (juara 2), Melaka, Negeri Sembilan, Perak, KL2Fighter, dan Selangor.

Sedangkan peserta beregu putri adalah Tapak Suci SMAMDA Sidoarjo (juara 1), Selangor (juara 2), Johor (juara 3), Perak, Perlis, Pahang, dan Negeri Sembilan.

"Dalam pertandingan ini dibagi menjadi dua macam, yang pertama IPT (antar-universitas lokal) dan yang kedua internasional (open). Kami masuk dalam jenis open atau antarbangsa," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ikut Pertama di Luar Negeri

Ilustrasi Piala, Penghargaan, Award, Prize
Ilustrasi Piala, Penghargaan, Award, Prize. Kredit: Freepik

Menyinggung keikutsertaan SMAMDA dalam kejuaraan tersebut, Rony mengatakan ini pertama di luar negeri. "Sangat luar biasa. Pesertanya khususnya yang open sangat berbobot, persaingan sangat tinggi," ujar dia.

Dia mengatakan jujur, secara pribadi ia sempat down ketika melihat mereka saat sesi latihan di gelanggang. "Sampai saya melarang atlet-atlet saya untuk datang ke gelanggang, karena khawatir atlet saya juga akan down. Pada awalnya kami hanya menargetkan satu emas satu perak, ternyata di luar target kami, anak-anak bisa tampil sempurna dan luar biasa semangatnya," kata dia.

Dia mengatakan, strategi yang ia terapkan adalah melarang mereka melihat lawannya berlatih. "Ternyata strategi itu berhasil, sehingga mereka bisa fokus tampil tanpa beban sama sekali," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya