Suhu Surabaya Diklaim Turun Dua Derajat Celsius, Kepala BMKG Sebut Fenomenal

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sangat mengapresiasi turunnya suhu di Surabaya, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Feb 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 18:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya menerima kunjungan kerja dari jajaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat di rumah dinasnya, Senin (24/2/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, suhu di Surabaya, Jawa Timur turun hingga dua derajat celsius. Pada saat awal-awal menjabat Wali Kota Surabaya, suhu di Surabaya di kisaran 30-31 derajat celcius.

Namun, banyaknya pembangunan ruang terbuka hijau, lambat laun suhu di Surabaya semakin turun hingga 28-29 derajat celcius. Risma menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan kerja dari jajaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat di rumah dinasnya, Senin (24/2/2020). Hadir pada kunjungan itu adalah Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan jajaran kepala stasiun BMKG Jawa Timur.

"RTH ini terus ditambah, sampai suatu saat nanti, suhu Surabaya bisa mencapai 22 derajat celcius," ujar Risma.

Presiden UCLG ASPAC ini juga mengakui akan terus menambah ruang terbuka hijau di Surabaya hingga mencapai 30 persen RTH untuk publik. Bagi dia, target itu sangat realistis mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memanfaatkan lahan-lahan kosong dan sepadan sungai untuk dijadikan taman.

"Target kami memang 30 persen luas wilayah Surabaya terdiri dari RTH untuk publik, supaya terus turun suhunya," tegas dia.

Berdasarkan data hingga 2018, luas RTH di Surabaya 7.290,53 hektar atau sama dengan 21,79 persen dari luas wilayah Kota Surabaya. Total tersebut terdiri dari luas RTH Makam sudah mencapai 283,53 hektar, RTH lapangan dan stadion 355,91 hektar, RTH telaga atau waduk atau bozem 192,06 hektar, RTH dari fasum dan fasos permukiman 205,50 hektar, RTH kawasan lindung 4.548,59 hektar, RTH hutan kota 55,81 hektar, RTH taman dan jalur hijau (JH) 1.649,10 hektar.

"Jumlah ini semakin banyak di tahun 2019 hingga saat  ini, karena kami terus mengembangkan ruang terbuka hijau itu," tegasnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sangat mengapresiasi turunnya suhu di Surabaya. Saat di berbagai negara berlomba-lomba menekan suhunya supaya tidak naik hingga 2 derajat celsius, di Surabaya fenomenanya malah terbalik, ada penurunan hingga dua derajat Celsius.

"Ini sesuatu yang sangat fenomenal dan benar-benar langka apabila kita cari di belahan bumi mana pun. Sehingga ini perlu diapresiasi setinggi-tingginya," kata Dwikorita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Suhu Turun, Ketua BMKG Sebut Harus Belajar dari Surabaya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya menerima kunjungan kerja dari jajaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat di rumah dinasnya, Senin (24/2/2020).

Dia menuturkan, fenomena di Surabaya ini sangat unik. Sebab, meskipun di Surabaya ada industri dan transportasi, tapi suhunya berhasil ditekan. Ia menuturkan, informasi semacam ini sangat perlu disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.

"Harus banyak orang yang belajar dari sini. Ini penghargaan kepada Bu Wali yang telah sukses beradaptasi dalam mengatasi perubahan iklim global. Ternyata rahasianya sudah dibongkar juga tadi, yaitu penghijauan, penghijauan dan penghijauan,” ujarnya.

Terlepas dari semua itu, Dwikorita menyampaikan, salah satu tujuan datang ke Surabaya adalah untuk menyerahkan Buku Katalog Gempa Bumi kepada Wali Kota Risma. Buku Katalog itu terdapat data gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia dari 1800. "Dalam buku tersebut, gempa di mana saja sampai level kecamatan pun ada. Ini kita berikan kepada Bu Wali," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya