BMKG Juanda: Surabaya Berpotensi Hujan hingga Malam Hari, Waspadai Petir

Hujan berpeluang terjadi sejak siang hingga malam hari pada Selasa pekan ini di Surabaya.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Feb 2020, 11:13 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 11:13 WIB
20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi hujan mengguyur Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2020).

Hujan berpeluang terjadi sejak siang hingga malam hari pada Selasa pekan ini. Mengutip instagram @infobmkgjuanda, Surabaya akan alami hujan disertai petir pada Selasa siang tepatnya sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian pada pukul 16.00 WIB, hujan lokal akan terjadi di Surabaya. Hujan akan berlanjut pada malam hari pukul 19.00 WIB.

Suhu udara diperkirakan 26-32 derajat celsius dengan kecepatan angina 30 KM per jam. Kelembapan sekitar 65 persen-95 persen. Mengutip laman BMKG Juanda, pada Selasa siang ini, sebagian besar wilayah di Jakarta alami hujan petir. Suhu udara 32 derajat celsius dengan kelembapan udara 65 persen. Kecepatan angin dari arah barat 30 KM per jam.

Selain itu, BMKG Juanda juga mengeluarkan peringatan dini tiga harian untuk wilayah di Jawa Timur pada 25 Februari 2020 antara lain waspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada siang hingga sore hari di Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Gresik, Lamongan, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan.

Selanjutnya Ponorogo, Pacitan, Trenggalek,  Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kota Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Lalu malam hari di Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BMKG: Puncak Musim Hujan hingga Maret

ilustrasi hujan.
ilustrasi hujan. (Pixabay)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem di Indonesia akan berlangsung hingga Maret 2020.

"Kalau menurut prediksi BMKG untuk wilayah Indonesia terjadinya cuaca ekstrem tidak serempak, silih berganti. Rata-rata puncak musim hujan Februari-Maret, khusus DIY dan Jateng berlangsung pada Januari-Februari," kata Kepala BMKG Dwikora Karnawati di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa 11 Februari 2020.

Selanjutnya, ujar dia, di kisaran April-Mei sudah memasuki musim kemarau, transisinya adalah pancaroba.

"Untuk ancaman bencananya beda lagi, bukan longsor atau banjir tetapi angin puting beliung. Imbauan kami agar ini bisa diwaspadai oleh seluruh pihak," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Semarang Tuban Wiyoso mengatakan lebih awalnya cuaca ekstrem yang menjangkau Jawa Tengah dibandingkan wilayah lain karena cuaca di Jawa lebih didominasi oleh pengaruh angin monsun.

"Ini terjadi pada kurun waktu Desember-Februari, puncaknya Januari-Februari. Angin monsun sendiri merupakan angin yang bertiup dari Asia ke wilayah Indonesia. Seperti angin darat, yaitu angin laut tetapi skala musiman, ini dipengaruhi oleh posisi matahari," kata dia seperti dikutip dari Antara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya