Liputan6.com, Jakarta - Pengurus masjid dan musala di Kota Surabaya, Jawa Timur, diimbau untuk turut serta dalam pencegahan penyebaran COVID-19 dengan cara melepas karpet, membersihkan dan mengepel lantai dengan memakai karbol atau cairan pembersih yang mengandung disinfektan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, pihaknya melalui jajaran kecamatan dan kelurahan juga terus sosialisasi langsung ke tempat-tempat ibadah, Surabaya, Minggu, (15/3/2020).
"Saya juga akan turun ke tempat ibadah untuk sosialisasi itu. Kita camat dan lurah sudah turun semuanya untuk sosialisasi agar karpet digulung," katanya, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Risma menginginkan para pengurus masjid dan musala di Surabaya rutin menjaga kebersihan, seperti membersihkan karpet untuk tempat sholat.
Saat ini, lanjut dia, protokol kehidupan sehari-hari sangatlah berbeda dengan sebelumnya, baik kehidupan yang mendasar di lingkungan keluarga, tempat kerja hingga fasilitas umum.
"Protokolnya memang ada yang berubah, seperti kita tidak boleh bersalaman. Karena itu saya harap semua tidak perlu saling tersinggung atau marah," katanya, di Surabaya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
COVID-19 Masalah Bersama
Ia mencontohkan apabila di tempat ibadah ada seseorang yang tidak mau menggunakan karpet untuk sholat, maka dia juga berupaya untuk melindungi semua. Menurut dia, hal yang dilakukan itu juga sebagai upaya untuk melindungi semuanya.
"Kalau pun toh orang di tempat ibadah misal di masjid tidak mau menggunakan karpet, kita tidak perlu tersinggung, karena dia melindungi kita juga," katanya.
Selain itu, kata dia, untuk mengantisipasi persebaran COVID-19 agar tidak meluas, Wali Kota Risma bakal mengundang berbagai elemen masyarakat dengan pertimbangan COVID-19 ini sudah menjadi permasalahan bersama.
Menurut Risma, untuk melawan virus tersebut harus dilakukan bersama-sama. "Karena ini adalah masalah bersama, karena siapapun dia, kapanpun dia, bisa saja terkena. Nanti kita buat protokol seperti apa, baik di sekolah, perkantoran, transportasi massal maupun transportasi umum itu nanti seperti apa," ujarnya.
Advertisement