Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur  (Jatim) melaporkan Jawa Timur alami deflasi 0,01 persen pada Maret 2020. Dari delapan kota IHK di Jatim, tujuh kota alami inflasi dan satu kota alami deflasi.
Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,27 persen.
Jember alami inflasi tertinggi di Jawa Timur sebesar 0,34 persen. Disusul Banyuwangi sebesar 0,27 persen, Madiun sebesar 0,19 persen, Kediri sebesar 0,11 persen, Sumenep sebesar 0,09 persen, Probolinggo sebesar 0,04 persen dan Surabaya sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Malang sebesar 0,41 persen.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman BPS Jawa Timur, Rabu (1/4/2020), deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran antara lain kelompok transportasi sebesar 0,85 persen.
Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,41 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesr 0,8 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman atau restoran sebesar 0,07 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,29 persen. Sementara itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau tidak mengalami perubahan.
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Surabaya Catatkan Inflasi Terendah di Jawa
Pada Maret 2020, kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,11 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.
Lalu kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, dan kelompok perlengkapan, pemeliharaan rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman restoran sebesar 0,01 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,09 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang tidak memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, serta kelompok pendidikan.
Adapun beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Maret 2020 antara lain angkutan udara, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, melon, semangka, kentang, bioskop, daging ayam ras dan minyak goreng.
Selama Maret 2020, dari enam ibukota provinsi di Jawa, seluruhnya alami inflasi. Inflasi tertinggi di DKI Jakarta sebesar 0,33 persen, diikuti Bandung sebesar 0,25 persen, Serang sebesar 0,22 persen, Yogyakarta sebesar 0,07 persen, Semarang sebesar 0,02 persen dan Surabaya sebesar 0,01 persen.
Advertisement