Liputan6.com, Jakarta Spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi sangatlah memikat hati. Keindahan alamnya masih terjaga dengan baik. Tidak hanya bisa menikmati pemandangan alam hutan yang asri, kamu juga bisa mendapatkan keindahan pantai-pantainya yang menakjubkan.
Baca Juga
Hal ini tidak lepas dari letak Taman Nasional Alas Purwo yang berada di ujung timur Pulau Jawa, membuatnya berbatasan langsung dengan lautan. Jadi, memilih Alas Purwo sebagai tujuan liburan kamu akan sangat menyenangkan karena menyediakan destinasi yang lengkap.
Advertisement
Spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi terdiri dari alam hutan dan pantai. Apalagi, berbagai wisata alam hutan dan pantai tersebut juga dijaga keasriannya. KKamu dijamin betah dan terpesona akan keindahan Taman Nasinal Alas Purwo ini.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (5/4/2020) tentang spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi
Savana Sadengan dan Hutan Mangrove Bedul
Savana Sadengan
Spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi yang pertama adalah Savana Sadengan. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata andalan Taman Nasional Alas Purwo. Di padang savana ini, kamu bisa melihat berbagai binatang liar di habitat aslinya.
Binatang-binatang seperti rusa, banteng, babi hutan, hingga berbagai jenis burung dapat kamu lihat di Savana Sadengan ini. Kamu bisa memilih untuk berkunjung ke Savana Sadengan pada pagi hari sekitar pukul 6-9, atau sore sekitar jam 3-5. Biasanya pada jam-jam tersebut para binatang biasanya akan berkumpul dan bermain.
Hutan Mangrove Bedul
Selain itu, spot wisata Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi juga memiliki hutan mangrove yang sudah cukup terkenal, yaitu Kawasan Hutam Mangrove Bedul. Hutan ini merupakan hutan mangrove yang terluas di pulau Jawa.
Kamu bisa menyewa perahu nelayan untuk berkeliling. Kamu akan terpesona dengan berbagai keindahan yang ditawarkan di Hutan Mangrove Bedul ini.
Advertisement
Pantai Plengkung dan Pantai Pancur
Pantai Plengkung
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, spot wisata Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi juga terdiri dari banyak pantai. Bahkan, salah satu pantai yang sangat disukai peselancar dari seluruh dunia ada di Taman Nasional Alas Purwo ini, yaitu Pantai Plengkung atau G-Land.
Pantai ini adalah tempat terbaik di Banyuwangi untuk berselancar. Saking terkenalnya, pantai ini sempat beberapa kali dijadikan tempat untuk melaksanakan event selencar tingkat dunia. Selain bisa diakses dari Banyuwangi, pantai ini juga bisa diakses dari Bali menggunakan speedboat.
Pantai Pancur
Spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi memang didominasi oleh pantainya yang indah, seperti Pantai Pancur ini. Nama pantai berpasir putih ini diambil berdasarkan keberadaan sebuah sungai yang airnya mengalir ke pantai yang membentuk sebuah pancuran.
Suasana yang natural dengan pasir putih dan air laut berwarna biru jernih membuatnya sangat menakjubkan. Di sekitar pantai terdapat sebuah area camping ground yang biasa digunakan untuk camping. Sekitar 2 km dari pantai terdapat goa yang cukup sakral yakni Goa Istana dan Sendang Srengenge
Pantai Trianggulasi dan Pantai Ngagelan
Pantai Trianggulasi
Spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi selanjutnya adalah Pantai Trianggulasi. Pantai berpasir putih ini sangat cantik dan masih cukup sepi. Suasana sepi ini menjadikan pantai ini terasa sangat istimewa dan tidak mainstream.
Apalagi untuk kamu yang suka menjelajah, pantai Trianggulasi adalah sebuah tempat yang sangat tepat untuk dijelajahi. Dengan pasir putih yang menawan serta air laut yang sangat jernih, berada di pantai ini serasa di tempat yang asing yang menyenangkan. Bahkan kamu bisa bertemu binatang liar sesekali di wilayah ini.
Pantai Ngagelan
Pantai Ngagelan merupakan salah satu spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi yang tidak boleh dilewatkan. Di pantai ini, kamu bisa menyaksikan para penyu bertelur pada malam hari. Ada sekitar empat jenis penyu yang sering menepi di pantai ini untuk bertelur yakni penyu lekang, penyu sisik, penyu belimbing dan penyu hijau.
Selain bisa menyaksikan penyu-penyu bertelur, kamu juga bisa menyaksikan proses pelepasan anak penyu/tukik di Pantai Ngagelan ini. Waktu paling tepat untuk menyaksikan penyu bertelur di Pantai Ngagelan adalah antara bulan Mei – September.
Advertisement
Pantai Cungur, Pantai Teluk Biru, dan Pura Luhur Giri Salaka
Pantai Cungur
Pantai Cungur merupakan salah satu spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi yang cukup unik. Pantai ini merupakan habitat beberapa burung liar. Tidak hanya burung-burung lokal, pada waktu-waktu tertentu kamu juga bisa melihat berbagai jenis burung migran yang kebetulan sedang berada di Pantai Cungur.
Keberadaan burung-burung di pantai ini sering mengundang beberapa peneliti serta fotografer untuk menyaksikan dari dekat berbagai jenis burung serta mengabadikan beberapa foto. Ada sekitar 39 jenis burung yang hidup di Pantai Cungur
Pantai Teluk Biru
Letak Teluk Biru Banyuwangi yang tersembunyi menjadikan wisata satu ini belum banyak dikenal oleh banyak wisatawan, bahkan masyarakat Banyuwangi sendiri. Padahal, pesona Teluk Biru tidak kalah dengan pantai-pantas lainnya.
Sama dengan Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan dengan surga snorkelingnya, kawasan wisata Teluk Biru di Banyuwangi ini merupakan tempat yang sesuai bagi kamu yang hobi diving. Berbagai kehidupan laut dengan tumbuh-tumbuhan laut, seperti terumbu karang, ganggang, ikan, yang sangat dilindungi terdapat di tempat ini.
Wisata Teluk Biru Banyuwangi ini berlokasi di Taman Nasional Alas Purwo. Posisi tepatnya berada di Resort Sembulungan. Karena keindahan alamnya, dengan latar rimbunnya pohon-pohon hijau Alas Purwo, kamu akan terpesona dengan wisata pantai teluk biru ini.
Pura Luhur Giri Salaka
Spot wisata di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi selanjutnya berupa sebuah pura, yaitu sebuah bangunan kuno yang masih aktif digunakan untuk melakukan upacara adat umat Hindu. Lokasinya berada di jalan masuk menuju pantai Trianggulasi.
Pura ini sekaligus menjadi salah satu tempat wisata religi di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Bangunan pura ini sendiri tidak jauh berbeda dengan pura-pura yang banyak dijumpai di Bali. Ada beberapa patung yang dibalut dengan kain kotak-kotak hitam putih/kain poleng khas Bali