Khofifah Minta Desa Punya Layanan Observasi Mandiri Corona COVID-19

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, penyediaan layanan observasi mandiri menjadi penting karena terdeteksi lebih 50 ribu pemudik dari luar daerah masuk ke Jatim.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Apr 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 20:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menggelar rapat koordinasi virtual dengan jajaran Forkopimda Jatim dan Forkopimda Kabupaten Kota Se Jawa Timur, Kamis (9/4/2020) di Mapolda Jatim. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali mengimbau pada seluruh pemerintah daerah (pemda) agar menyediakan layanan observasi atau isolasi mandiri terkait Corona Covid-19 hingga tingkat desa. 

Ini mengantisipasi gelombang pemudik yang diprediksi  berdatangan masuk ke Jawa Timur jelang bulan suci Ramadan dan Lebaran. Berdasarkan hasil rakor hari ini, disebutkan baru 2.527 desa atau setara dengan 29,9 persen desa se-Jatim yang menyiapkan ruang observasi mandiri.

Sedangkan sisanya yang lain diketahui belum menyiapkan sarana isolasi mandiri maupun ruang observasi 14 hari bagi pemudik yang akan masuk ke Jatim.

"Hari ini kami bersama jajaran Forkopimda Jatim  melakukan rakor virtual, tepatnya kami melakukan koordinasi terkait update pelayanan dari seluruh proses dampak covid-19. Kami ingin masing-masing daerah  punya layanan sampai lini bawah, hingga RT, RW, dusun, minimal desa,” tegas Gubernur Khofifah saat rapat virtual, Kamis (9/4/2020). 

Ia mengharapkan, layanan observasi di tingkat desa makin meningkat. Apalagi baru 29,9 persen desa di Jawa Timur atau 2.527 desa yang sudah siapkan layanan observasi di desa. Selain itu, saat ini di Jatim sudah ada 527 kawasan permukiman yang diawasi ketat oleh TNI dan juga Polri. 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lebih dari 50 Ribu Pemudik yang Masuk ke Jawa Timur

PSBB ala Gubernur Khofifah
Gubernur Khofifah Indar Parawansa kembali menggelar rapat koordinasi virtual dengan jajaran Forkopimda Jatim dan Forkopimda Kabupaten Kota se-Jawa Timur, Kamis (9/4/2020) di Mapolda Jatim. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Khofifah menegaskan, penyediaan layanan observasi mandiri ini menjadi penting sebab saat ini saja, terdeteksi  lebih 50 ribu pemudik dari luar daerah yang sudah masuk ke Jatim. 

"Pada saat 10 hari yang lalu, Pak Bupati Lamongan menyampaikan ke kami pemudik dari Jakarta yang sudah masuk Lamongan masih sekitar seribu. Tapi tadi disampaikan kira-kira yang dari Jabodetabek saja sudah sekitar 10 ribu, belum daerah yang lain,” tegas Khofifah. 

Oleh sebab itu, mantan Menteri Sosial ini menekankan, penyediaan sarana observasi di tingkat paling bawah harus segera dimaksimalkan oleh pemda setempat. Dia menuturkan,dengan diobservasi dalam layanan yang ada di masing-masing desa, perantau yang pulang kampung juga tidak berat karena masih bisa bertemu dengan keluarga dengan jarak aman. 

"Maka salah satu yang kita koordinasikan tadi adalah kesiapan masing-masing Kabupaten Kota di Jatim agar menyediakan layanan observasi atau isolasi mandiri minimal 14 hari bagi yang sekarang mulai kedatangan pemudik,” tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya