Peta Anatomi COVID-19 di Surabaya, Jalan Demak Jadi Daerah Pertama Terpapar

Polda Jatim membuat peta anatomi atau peta kerawanan daerah untuk mendalami penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Apr 2020, 22:38 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 22:38 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Rabu (15/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Pol. Luki Hermawan menunjukkan peta anatomi atau peta kerawanan daerah, untuk TNI, Polri, dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jatim, menjalankan operasi dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Kenapa kami buat peta anatomi ini, biar kita tahu dan kita paham bagaimana persebaran daripada virus corona ini," tutur dia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam (15/4/2020). 

"Kalau kita lihat peta ini, kita menggunakan Google Earth yang real time, yang kalau kita zoom, langsung kita tahu jalannya dan lain-lainnya," ia menambahkan. 

Luki menuturkan, dari peta tersebut, bisa diketahui seperti apa penyebaran Covid-19 di Jatim. Selain itu, peta tersebut juga bisa menginformasikan titik-titik mana saja di suatu daerah, yang masuk zona merah. 

Luki juga menjelaskan dari peta tersebut diketahui kasus pertama Covid-19 muncul di Jalan Demak. Penyebaran Covid-19 di Jalan Demak dan sekitarnya, tepatnya di kawasan Surabaya Utara tersebut, ia mengakui sangat cepat.

"Jalan Kenjeran, Jalan Gresik, Jalan Kembang Jepun, Jalan Jepara, Jalan Indrapura, Jalan Jakarta, dan sekitarnya ini adalah jalur zona merah," ujar Luki.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Khofifah: ODP dan OTG Jadi Positif COVID-19 Cukup Signifikan di Surabaya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Rabu (15/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya,Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat lebih waspada karena kecenderungan ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan OTG (Orang Tanpa Gejala) menjadi positif COVID-19 sudah cukup signifikan di Surabaya. 

"Kembali saya ingatkan, tinggal di rumah adalah pilihan paling aman. Kalau keluar rumah pakai masker dan jangan terlalu lama serta jaga jarak aman. Ini bagian upaya menjaga diri kita yang berarti juga ikut menjaga orang lain," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 15 April 2020. 

Khofifah juga membeberkan, dari 20 orang pada Selasa, 14 April 2020 positif Covid-19, yang meningkat statusnya dari PDP ada 11 orang dan 9 orang dari OTG. 

Pada Senin, 13 April 2020 ada 30 tambahan positif Covid-19 di Surabaya, yang meningkat dari PDP ada 21 orang, dan 9 orang lainnya dari OTG. 

"Daya tahan tubuhnya bagus sehingga tidak muncul gejala klinis apakah batuk apakah demam apalagi sesak nafas. Secara mandiri mereka minta di swab dan hasilnya positif," lanjutnya.

Selain itu, Khofifah juga mengumumkan ada 16 tambahan kasus baru di Surabaya, sehingga total positif Covid-19 berjumlah 244 kasus. "Kita juga berduka ada satu pasien meninggal di Kota Surabaya," ucap Khofifah. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya