Jurus Pemerintah Atasi Masalah Harga Ayam di Peternak

Kementan maupun provinsi Jawa Timur melakukan berbagai terobosan untuk atasi harga ayam turun di tingkat peternak.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 18:00 WIB
BPS Sebut Inflasi Januari-November 2019 Turun
Pedagang daging ayam melayani pembeli di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (2/12/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi sepanjang Januari-November 2019 sebesar 2,37 persen, lebih kecil ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 2,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan pihak terkait untuk mengatasi masalah harga ayam hidup di peternak.

"Pemerintah akan memfasilitasi pembelian ayam dari peternak terdampak Covid-19. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban peternak dari dampak Covid-19," kata Wemmy Niamawati, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu (18/4/2020), seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Wemmy menyampaikan hal itu untuk menindaklanjuti kabar peternak di Madiun yang membagikan ayam hidup ke masyarakat karena anjloknya harga ayam ras broiler sampai Rp 6.000/kg, petugas Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur langsung memastikan informasi tersebut. 

Untuk mengatasi menurunnya harga jual di tingkat peternak, Kementan maupun provinsi Jawa Timur melakukan berbagai terobosan, dengan memperkuat penjualan online bekerjasama operator aplikasi penjualan online seperti tanihub, ataupun bermitra dengan perusahaan transportasi online. 

"Penyebab rendahnya harga ayam pedaging di tingkat peternak, akibat kelebihan pasokan karena menurunnya permintaan pasar terkait wabah Covid-19 ini," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Pasokan berlebih ini juga diperberat dengan ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga terjadi gangguan dalam distribusi ke Jabodetabek. Hal sama juga terjadi pada provinsi sentra ayam lainnya, seperti Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah. 

Menurut Wemmy, berdasarkan informasi petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) di Madiun, harga ayam hidup adalah Rp. 10.000/kg di kandang peternak, sedangkan di konsumen sekitar Rp. 23.000/kg. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang masih menerima margin keuntungan yang cukup besar.

"Saya mengimbau di masa pandemi Covid 19 ini, pedagang juga punya empati pada peternak. Belilah dengan harga yang layak. Jangan mengambil margin yang berlebihan," tegasnya.

Dirinya mengatakan pemerintah tidak tinggal diam. Segala upaya untuk menyelamatkan peternak kecil sedang dilakukan.  Dari penelusuran, didapatkan informasi Yusak Dwi P, pengusaha ayam potong, Anugerah Farm membagi-bagi ayam di pasar Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Kamis, 16 April 2020.

"Info yang kami dapatkan, hal itu dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan atas menurunnya harga ayam hidup broiler dan untuk mendapatkan perhatian Pemerintah," kata Wemmy. 

Sebagai informasi, populasi ayam ras pedaging di Jawa Timur per April 2020 adalah 62.518.017 ekor, dan Kabupaten Madiun sebanyak 525.641 ekor (0,84 persen dari total populasi). 

Berdasarkan Permendag nomor 7 tahun 2020 tetang harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan di tingkat konsumen, menyebutkan harga batas bawah pembelian daging ayam ras di tingkat peternak menjadi Rp. 19.000, dan harga batasnya Rp. 21.000 pe Kg. Sehingga sepenuhnya terkait penetapan harga menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya