Jurus PJB Paiton Atasi Ribuan Ubur-Ubur Mendekati Pembangkit Listrik

Ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari lalu akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Apr 2020, 01:30 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 01:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Nelayan membantu untuk mengatasi ribuan ubur-ubur yang mendekat ke PJB Paiton 1 dan 2 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo kembali mendapat serangan ribuan ubur- ubur yang terlihat di sekitar bawah conveyor, pada Selasa, 28 April 2020, sekitar pukul 03:30 WIB.

"Pada tahun 2016, UP Paiton sebelumnya pernah mengalami hal yang serupa, sehingga pada fenomena ubur- ubur dan kali ini UP Paiton telah mempersiapkan langkah-langkah penanganan untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2x400 MW ini tidak terganggu," tutur General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah, Selasa pekan ini.

"Langkah-langkah yang diambil UP Paiton menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya," ia menambahkan. 

Mustofa mengatakan, ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari lalu akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama di pasang di canal intake tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. 

"Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam canal intake," tutur dia.

Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa. "Dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU," ujar Mustofa. 

Selain pengamanan Internal tersebut di atas, UP Paiton juga menggandeng nelayan di sekitar unit untuk melakukan penanganan kunjungan ubur-ubur ini. 

"Dengan menggunakan tujuh perahu nelayan,  ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur – ubur," tutur Mustofa. 

Mustofa menuturkan, berkaca pada pengalaman 2016, kali ini pihaknya lebih siap. Metode yang telah dilakukan berhasil. 

"Berdasarkan kondisi per hari Selasa, 28 April 2020 pukul 10:00 WIB, ubur- ubur masih terlihat banyak di sekitar canal intake namun bisa kami kendalikan," katanya. 

"Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan," ia menambahkan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Komitmen Jaga Andalan Pasokan Listrik

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Unit Pembangkitan (UP) PT PJB Paiton 1 dan 2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Di garda terdepan terdapat 15 personel yang dibantu oleh nelayan sekitar dan siap 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menjaring ubur-ubur. 

"Personel yang dipersiapkan ini masing-masing ditempatkan di titik penempatan jaring untuk menghalau potensi masuknya ubur-ubur ke area UP Paiton," ujar Mustofa. 

Sementara itu, Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, meskipun ada serangan ubur-ubur, pihaknya tetap berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di sistem kelistrikan Jawa Bali.

"Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi COVID-19 dan di tengah bulan Ramadan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengtasi kejadian ini dengan sepenuh hati," ujarnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya