Aksi Wali Kota Risma Terkait Kebocoran Pipa PDAM di Kawasan Gunung Anyar Surabaya

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto menambahkan, saat ini PDAM melakukan proses penggalian untuk mencari titik lokasi kebocoran.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Mei 2020, 23:29 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2020, 23:29 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Lokasi kebocoran pipa PDAM Surya Sembada (Foto: Dok Pemkot Surabaya/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dengan sigap langsung menginstruksikan jajarannya menyiapkan truk yang dilengkapi profil tank untuk mengangkut air bersih kepada warga terdampak akibat kebocoran pipa di kawasan Gunung Anyar Surabaya

Dengan menggunakan handy talkie (HT), ia terlihat menghubungi Kepala BPB dan Linmas dan Satpol PP Surabaya agar segera mengerahkan jajarannya.

"Pak Eddy itu segera siapkan truk untuk mensuplai air bersih kepada warga terdampak,” kata Risma di Balai Kota Surabaya saat memberikan instruksi menggunakan HT, Minggu (17/5/2020). 

Tak hanya mengerahkan petugas BPB Linmas dan Satpol PP, jajarannya DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) juga dikerahkan untuk mengangkut air bersih dari IPAM (Instalasi Pengolahan Air Minum) di Jalan Ngagel Surabaya. 

"Tolong nanti ambil air bersih di Ngagel menggunakan truk profil tank, nanti disebarkan langsung ke rumah-rumah warga terdampak,” kata dia.

Sementara itu, Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto menambahkan, saat ini PDAM melakukan proses penggalian untuk mencari  titik lokasi kebocoran. Nah, selama proses penggalian ini tidak ada penyetopan air dari PDAM. 

"Jadi air itu tetap mengalir ke jaringan-jaringan permukiman warga. Artinya, saat ini Insya Allah aliran air tidak terganggu dengan suplai 1.000 milimeter per detik,” kata Eddy.

Saksikan Video di Bawah Ini

Siapkan Langkah Antisipasi

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Lokasi kebocoran pipa PDAM Surya Sembada (Foto: Dok Pemkot Surabaya/Dian Kurniawan)

 

Akan tetapi, Eddy menyebut, karena terjadi kebocoran pipa, tentunya eskalasi air juga mengalami penurunan dan terbuang sekitar 30 persen. Sedangkan sisanya, sekitar 70 persen dipastikan masih mengalir ke permukiman warga. Artinya, saat ini suplai air ke rumah-rumah warga masih tetap ada.

"Nah, nanti akan dihentikan ketika titik kebocoroan pipa sudah ditemukan dan ketika proses pengelasan, proses eksekusi terhadap kebocoran ini baru nanti akan hentikan. Sehingga suplai air ke warga terganggunya tidak lama,” ujarnya.

Namun begitu, pihaknya memastikan telah menyiapkan langkah antisipasi ketika suplai air bersih di pipa tersebut dimatikan. Pihaknya mengaku telah menyiapkan truk-truk yang dilengkapi profil tank untuk mendistribusikan air bersih langsung ke rumah warga.

"Itu nanti akan kita suplai langsung ke rumah-rumah warga ketika pasokan airnya terhenti. Kita sesuaikan dengan kebutuhan warga, kita harapkan dengan air tetap mengalir saat ini, dampaknya tidak terlalu besar,” pungkasnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya