Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menyesalkan dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya diperbantukan khusus untuk Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Jawa Timur.
Mendengar kabar tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) langsung berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil laboratorium tersebut. Bahkan, ia melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Saat itu, Wali Kota Risma juga menunjukkan bukti chat layanan pesan singkat antara dirinya dengan Doni. Dalam chat tersebut, Wali Kota Risma yang memohon bantuan alat fast lab untuk Surabaya. Doni pun menyanggupinya dan berjanji akan mempercepat proses pengirimannya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam chat tersebut, Wali Kota Risma juga melaporkan. mobil bantuan itu dialihkan ke daerah lain, sehingga Surabaya tidak bisa menggunakan mobil tersebut. Doni pun berjanji mengecek keberadaan mobil tersebut karena memang dua mobil bantuan itu diprioritaskan untuk Surabaya.
"Teman-teman lihat sendiri, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu," kata Wali Kota Risma sambil menunjukkan chat dengan Doni, Jumat (29/5/2020).Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Mengutip Antara, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan sebetulnya pada Kamis, 28 Mei 2020, Surabaya sudah akan dibantu mobil laboratorium itu.Â
Awalnya, lanjut dia, mobil itu langsung dipergunakan untuk pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan Dupak Masigit yang di situ ada warga dari Krembangan Selatan. Â
"Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya. Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab. Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya swab ulang, supaya cepat selesai penanganannya," kata Feny sapaan Febria Rachmanita. Â
Namun, kata dia, waktu itu diundur pukul 13.00 WIB karena mobil itu dialihkan dulu ke Rumah Sakit Unair dan tidak langsung ke Hotel Asrama Haji. Karena dijadwalkan pukul 13.00 WIB, kemudian para pasien di Hotel Asrama Haji dipersiapkan mulai sekitar pukul 12.30 WIB dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Â
"Ternyata, mobil itu tidak datang-datang hingga kami menunggu sekitar lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB. Dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain," ujar dia.
Feny memastikan Kamis, 28 Mei 2020, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Jatim dr. Joni Wahyuadi sudah menjanjikan setelah dari daerah lain itu, mobil itu akan ke Surabaya, sehingga disiapkanlah warga di Kelurahan Tanah Kali Kedinding sebanyak 200 orang untuk dilakukan tes swab. Â
"Kami sudah siapkan sejak pukul 07.00 WIB dan warga sangat antusias untuk mengikuti tes tersebut. Tapi tak lama kemudian saya mendapatkan kabar bahwa dua mobil itu sama-sama dialihkan ke luar daerah. Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab," ujar dia.
Advertisement