Dirut PDAM Surabaya Jalani Isolasi Mandiri

Pemerintah Kota Surabaya akan menggelar pemeriksaan massal menggunakan alat tes diagnostic cepat bagi seluruh karyawan PDAM yang jumlahnya sekitar 1.800 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 13:59 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman menjalani isolasi mandiri sejak 29 Mei 2020, setelah diduga terpapar COVID-19.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M. Fikser menuturkan, Mujiaman menjalani isolasi mandiri setelah sopir pribadinya tutup usia di Rumah Sakit Angkatan Laut dr Ramelan Surabaya pada 28 Mei akibat radang paru-paru.

Menurut rencana, ia mengatakan, Mujiaman pada Sabtu akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui secara pasti apakah dia tertular COVID-19. "Jadi statusnya Pak Mujiaman saat ini masih OTG (orang tanpa gejala)," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/6/2020).

Ia mengatakan, ada karyawan PDAM yang sedang menjalani perawatan di satu rumah sakit di Surabaya sejak 28 Mei 2020 dan masih menunggu hasil pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19.

Pemerintah Kota Surabaya, Fikser mengatakan, akan menggelar pemeriksaan massal menggunakan alat tes diagnostik cepat bagi seluruh karyawan PDAM yang jumlahnya sekitar 1.800 orang.

Ia menambahkan, dugaan penularan COVID-19 di lingkungan PDAM Surya Sembada Surabaya tidak terlalu mengganggu kegiatan operasional perusahaan daerah penyedia air minum itu. PDAM dalam kegiatan operasionalnya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gugus Tugas Jatim Benarkan Karyawan PDAM Surabaya Terindikasi COVID-19

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menjelaskan memang ada karyawan PDAM Surabaya yang sakit dan dari gejala terindikasi seperti COVID-19.

"Lalu dievaluasi lebih jauh dan dirawat di RSAL ternyata kemudian meninggal," kata Kohar dalam konferensi pers live streaming youtube di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 5 Juni 2020.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, di PDAM Surabaya telah dilakukan rapid test atau tes cepat COVID-19 untuk para karyawan PDAM.

"Ada tiga orang yang terindikasi sakit. Ada yang diisolasi di rumah sakit dan ada yang isolasi mandiri di rumah," ujar Kohar.

Sebelumnya beredar melalui pesan berantai di media sosial mengenai kabar salah seorang pegawai PDAM Surabaya yang dikabarkan meninggal dunia karena COVID-19.

Dari pesan berantai yang beredar, disebutkan orang yang meninggal dunia adalah sopir dari direktur utama PDAM Surabaya. Sedangkan sang direktur utama sedang isolasi mandiri di rumah.

Dalam pesan berantai tersebut juga disebutkan, seorang supervisor sedang menjalani perawatan di RS Primadya Husada Citra (PHC) Surabaya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya