Khofifah: Lagu Heal The World Cocok untuk New Normal Surabaya Raya

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berharap upaya penanganan COVID-19 harus dilakukan dengan baik dan saling memberikan dukungan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Jun 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 14:59 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - There are people dying if you care enough for the living make it better place for you and for me. Heal the world make it a better place, for you and for me and the entire human race.

Begitulah sepenggal lirik lagu Michael Jackson berjudul Heal The World yang dinyanyikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pengarahan penandatanganan komitmen bersama dengan tiga kepala daerah Surabaya Raya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/6/2020).

Khofifah mengaku bisa menangis jika menyanyikan lagu tersebut, sebab lirik lagu ini memiliki makna besar yang sama dengan apa yang diupayakan oleh seluruh dunia dalam menekan angka penyebaran COVID-19.

"Hari ini menyembuhkan dunia itu komitmen kita bersama. Dalam lirik menyebut ada warga yang meninggal, mari kita membangun kehidupan lebih baik bagi kita semua, bagi Anda, bagi kami, bagi  kamu dan bagi saya. Ini yang sebetulnya kita bangun dengan ikhtiar berbagai cara,” tutur dia.

Khofifah menegaskan, setelah ada penandatanganan komitmen bersama tiga kepala daerah Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo) bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim.

"Kami berharap upaya penanganan harus dilakukan dengan baik dan dengan saling memberikan dukungan antara satu sama lain tanpa mengedepankan ego masing-masing," ucapnya.

Khofifah berharap, dengan ikhtiar bersama dan begotong royong, pandemi ini segera berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. 

"Tanpa kebersamaan dan upaya masyarakat, upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di daerah akan sulit terwujud. Kami mengajak seluruh kepala daerah di Jatim, khususnya di Surabaya Raya untuk bersungguh-sungguh menangani Covid di daerah masing-masing," ujarnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Update Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 10 Juni 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah kasus Corona COVID-19 bertambah 304 pasien positif di Jawa Timur (Jatim). Dari angka tersebut, Surabaya kembali menjadi juara dengan 188 kasus baru.

Selain Surabaya, penambahan kasus tertinggi juga diikuti oleh tetangganya yakni Sidoarjo yang bertambah 24 kasus, lalu Bangkalan dengan 23 kasus baru, Gresik sembilan kasus baru, Jombang sembilan kasus baru, Kabupaten Mojokerto delapan kasus, Situbondo tujuh kasus baru, Bojonegoro enam kasus baru, Kabupaten Pasuruan enam kasus, dan Lamongan lima kasus terkait Corona COVID-19.

Kemudian, masing-masing dua kasus baru di Lumajang, Nganjuk, Ngawi, dan Kota Malang. Serta, masing-masing satu kasus di Kabupaten Malang, Pamekasan, Ponorogo, Trenggalek, Tuban, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

"Hari ini kita mendapati sesuatu yang memang kita perkirakan ada penambahan kasus baru 304, cukup banyak ya. Jadi total positif 6.798 dan kira-kira 64 persen dalam perawatan," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 10 Juni 2020.

Ia mengatakan, penambahan kasus itu karena banyak yang terdeteksi cepat melalui tim Covid Hunter Jatim atau tim dari masing-masing kabupaten/kota.

"Ya itulah attack rate kita di Surabaya khususnya masih tinggi 107,6/100 ribu. Kemudian RT kita 1,1 di Surabaya. Jadi dengan itu bisa diprediksi penambahan terus berjalan, belum turun karena masih lebih dari 1. Makanya, kalau 300 atau 250 ya wajar. Ketiga, dengan sengaja tim covid hunter melakukan deteksi pasti banyak,” ujar dia.

Pasien Sembuh

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, angka konfirmasi pasien sembuh juga kembali meningkat tajam. Tercatat ada 112 pasien sembuh. Terbanyak ada di Surabaya dengan 37 pasien sembuh, lalu 22 di Sidoarjo, 18 di Tuban, tujuh di Kabupaten Probolinggo.

Kemudian enam pasien sembuh di Lamonga, enam di Trenggalek, kemudian dua di Jember, dua di Kabupaten Mojokerto, dua di Pacitan, dua di Kota Kediri, dan dua di Kota Mojokerto. Serta, masing-masing satu pasien sembuh di Magetan, Nganjuk, Pamekasan, Kota Batu, Kota Blitar, dan Kota Malang.

"Yang sembuh alhamdulillah cukup banyak juga, yang baru ada 112 pasien sembuh meliputi 26,38 persen," ujar dia.

Di sisi lain, tercatat ada 23 penambahan kasus konfirmasi pasien meninggal dunia. Terbanyak ada di Surabaya dengan enam kasus, Gresik empat kasus, Sidoarjo empat kasus, Lamongan dua kasus, Kabupaten Mojokerto dua kasus, dan masing-masing satu di Bangkalan, Jombang, Kabupaten Pasuruan, Tuban dan Kota Batu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya