Polda Jatim Sebut Kasus Narkoba Tak Turun di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Polda Jatim menyebutkan tiga daerah di Jawa Timur menjadi kewaspadaan terkait peredaran narkoba.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Jun 2020, 09:10 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2020, 16:00 WIB
Dirut BPR Rokan Hulu Simpan Narkoba di Tumpukan Batu Pekarangan Rumah
Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Liputan6.com, Surabaya - Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim beserta jajaran mengungkap 28 kasus peredaran narkoba selama Juni 2020.

Dirresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol Cornelis Mangarahon Simanjuntak menyampaikan, di tengah wabah COVID-19, Polisi tidak boleh lengah terhadap peredaran narkoba.

"Selama Maret sampai Juni tidak ada mengalami penurunan. Tetap sama. Oleh karena itu kami melakukan kegiatan penindakan. Total per bulan 73 kasus, April 72 kasus, Mei 75 kasus. Awal Juni semakin meningkat 28 kasus," tutur dia, Jumat (12/6/2020).

Cornelis menyebut tiga daerah menjadi kewaspadaan peredaran narkoba yakni ada di Surabaya, Sidoarjo dan Madura. Sebab itu apa yang di gagas Kapolda Jatim Irjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran dengan konsep Kampung Tangguh bisa jadi solusi pencegahan Narkoba 

"Arahnya mau ke sana (Kampung Tangguh) kampung bebas narkoba. Program kapolda ini. orientasinya ini menyelesaikan masalah yang ada di kampung setempat baik, masalah sosial, masalah masyarakat, masalah narkoba. Hanya sekarang fokus Covid-19, nanti kita bergerak di sana," tutur dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menyusun rencana pemetaan wilayah peredaran narkoba, baik ada di Bangkalan maupun di Sampang. Maping ini nantinya bekerjasama dengan kepala desa untuk selanjutnya memberdayakan pemangku kepentingan yang ada untuk bisa bersama-sama menghentikan peredaran narkoba di wilayahnya.

"Tokoh Agama dilibatkan juga nanti. Saya mulai meniti bagaimana konsep itu (Kampung Tangguh) diterapkan, seperti yang disampaikan Pak Kapolda ketika jadi Kapolres Jakarta Barat menyelesaikan Kampung Ambon, nanti kita coba terapkan," tutur dia.

Cornelis mengatakan, sinergisitas lintas lini penting dalam menekan peredaran narkoba. Keterbukaan dan kolaborasi kerjasama masing-masing masyarakat juga dibutuhkan.

"Sekarang ini pemahamannya sepakat narkoba harus diberantas. Sepakat narkoba merusak anak bangsa, kalau itu disepakati ini akan memudahkan," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pengungkapan Terbesar oleh Polrestabes Surabaya

Ilustrasi Narkoba (2)
Ilustrasi Narkoba

Ketika disinggung pengungkapan kasus peredaran narkoba di wilayah Jatim terbesar yang pernah ditangani, Cornelis menyebut Polrestabes Surabaya masih yang tertinggi yakni membongkar peredaran narkoba dengan barang bukti 100 kg sabu.

"Itu kerja sama kita dengan Polrestabes ya. Kita tetap melakukan penegakan hukum, penangkapan terhadap pelaku, penguna, pengedar narkoba di Jatim. Wilayah-wilayahnya juga demikian Kasat Narkoba Polres kota sampaikan tetap melakukan tindakan hukum penindakan peredaran narkotika," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya