Cegah COVID-19, Ratusan Sopir di 3 Terminal Surabaya Dapat Masker Gratis

Pemberian masker ini sebagai upaya mendorong sektor transportasi agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2020, 22:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Terminal Purabaya di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan Surabaya membagikan sekitar 120 paket berisi masker dan cairan pembersih tangan gratis kepada ratusan sopir angkutan kota di tiga terminal Kota Surabaya, Jawa Timur. Hal ini untuk mendorong sektor transportasi menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

"Kita bagikan ke sopir angkot di tiga terminal yang paling ramai, yakni Terminal Bratang, Joyoboyo dan Dukuh Kupang," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/6/2020).

Dia mengatakan, pemberian masker ini sebagai upaya mendorong sektor transportasi agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Ia menuturkan, total ada 120 paket yang dibagikan secara gratis, dengan rincian Terminal Bratang 37 paket, Terminal Joyoboyo 54 paket serta terminal Dukuh Kupang Surabaya 29 paket.

Irvan mengatakan tidak menutup kemungkinan pembagian masker gratis ini akan terus berlanjut secara berkala, baik kepada sopir angkutan kota maupun calon penumpang di terminal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma Minta Pengelola Transportasi Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya meminta pengelola transportasi atau otoritas jasa angkutan di Surabaya disiplin menjalankan protokol kesehatan guna menuju tatanan kehidupan normal baru.

"Kami berharap ke depan mereka semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tujuannya, supaya perekonomian di sektor transportasi ini tetap berjalan," ujar dia.

Ia mencontohkan dalam protokol kesehatan itu disebutkan pengelola transportasi harus membentuk satgas yang bertugas mengontrol proses angkutan, seperti sopir bus itu juga bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatan penumpang dan armadanya.

"Jika ada penumpang dalam kondisi sakit batuk atau sesak nafas, sopir harus berani mengingatkan agar tidak menumpang," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya