Risma Sempat Pingsan, Putra Sulung Sebut Kelelahan dan Kepikiran Pandemi COVID-19

Putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Fuad Bernadi menuturkan, sang ibu tidak di rawat di rumah sakit, tetapi hanya dirawat di rumah kediaman saja.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Jun 2020, 22:37 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 22:11 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) hadiri pertunjukan kesenian bertajuk “Sawunggaling Anak Dunia”. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Fuad Bernadi membenarkan kabar tentang sang ibu pingsan pada Minggu, 14 Juni 2020. Fuad menuturkan, hal itu lantaran sang ibu kelelahan dan memikirkan mengenai pandemi COVID-19.

"Iya hari minggu kemarin pingsan karena kacapekan," ujar Fuad kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa (16/6/2020).

Fuad menyampaikan, sang ibu tidak di rawat di rumah sakit, tetapi hanya dirawat di rumah kediaman saja.

"Sekarang kondisinya sudah enakan dan sudah bisa beraktivitas lagi," ucap Fuad.

Disinggung apakah Wali Kota Risma pingsan karena penyakit asmanya kambuh, Fuad menjawab tidak, hanya kecapekan saja.

"Hanya kecapekan saja, kepikiran mengenai pandemi COVID-19," kata Fuad.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Sebelumnya, berdasarkan catatan Liputan6.com, Wali Kota Risma pernah menjalani pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo Surabaya pada 2019. Risma ditangani 15 tim dokter dan didiagnosa sakit asma dan maag.

"Ibu Risma didiagnosa sakit asma dan maag. Riwayat sakit asma ini merupakan bawaan sejak Bu Risma masih muda," tutur Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Febria Rachmanita usai konferensi pers terkait kesehatan Wali Kota Risma di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD dr Soetomo Surabaya, Rabu, 26 Juni 2019.

"Kami meminta masyarakat mendoakan agar Ibu Risma segera pulih dan membaik. Saat ini kondisi Ibu Risma masih stabil," ujar dia.

Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr. Pesta Parulian menambahkan, total ada 15 dokter spesialis dari 10 sub spesialis. Di antaranya dokter anastesi, dokter spesialis paru-paru, penyakit dalam, mikrobiologi, jantung, radiologi, dan patologi klinis.

"Karena usia Ibu Risma sudah cukup berumur, maka juga dilibatkan dokter spesialis jantung untuk mengawal performa jantungnya," kata dr Pesta.

Pesta mengatakan, ada banyak alat medis yang dipasang untuk memonitor kondisi kesehatan Risma. Meski kondisi terkini Risma mulai stabil, namun karena serangan asma memiliki gradasi, maka ia diistirahatkan di ruang ICU.

"Pengunjung, simpatisan, dan masyarakat belum bisa melihat atau mengunjungi langsung demi kesehatan Ibu Risma. Mohon pengertiannya karena Ibu Risma masih dirawat intensif," ujar Pesta. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya