Liputan6.com, Surabaya - DPC PDI Perjuangan (PDIP)Â Kota Surabaya mengutuk keras dan meminta aparat hukum bertindak tegas menangkap dan mengadili pelaku pembakaran bendera PDI Perjuangan di depan Gedung DPR RI Jakarta, 24 Juni 2020, yang dilakukan oleh sekelompok massa.Â
"Kami mengutuk keras pembakaran bendera PDI Perjuangan dalam aksi massa itu. Peristiwa itu telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, merusak kehidupan demokrasi dan HAM, dan tatanan hukum," tutur Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya, Adi Sutarwijono, Jumat (26/6/2020).
"Juga, ujung-ujungnya merupakan serangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi yang telah memperoleh mandat rakyat dalam Pemilu 2019," Adi menambahkan.Â
Advertisement
Baca Juga
Pembakaran bendera PDI Perjuangan dan serangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi telah menyulut kemarahan luas seluruh kader PDI Perjuangan (PDIP).
"Karena itu, kami mendesak aparat kepolisian untuk menangkap seluruh pelaku dan dalang pembakaran bendera kami, PDI Perjuangan. Mereka telah memecah-belah keutuhan bangsa. Supaya peristiwa tersebut tidak berkepanjangan di kemudian hari, dengan mengulang-ulang penghinaan serupa," ujar Adi Sutarwijono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
PDI Perjuangan menginstruksikan seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan di Kota Surabaya untuk menghayati perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 25 Juni 2020.Â
"Kepada seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan, untuk terus memperkuat konsolidasi. Jangan terpancing provokasi-provokasi pihak lain. Tidak bertindak sendiri-sendiri. Melainkan menaati komando pimpinan partai. Kita tetap waspada dan siap sedia, kapan pun, untuk bergerak," tegas Adi Sutarwijono yang juga menjabat Ketua DPRD Surabaya.
Memasang bendera PDI Perjuangan di rumah masing-masing pengurus, kader, anggota dan simpatisan. Pengibaran bendera partai sebagai tanda eksistensi tetap tegak berdiri, dan berkibar, yang dijaga oleh seluruh kader.
"Kami di PDI Perjuangan selalu berkeyakinan bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang, Satyam Eva Jayate, sebagaimana dikatakan Raden Wijaya pada 1293," pungkasnya.
Â
Advertisement