Gresik Catat Rekor Harian Tertinggi Pasien COVID-19

Kasus tinggi tersebut merupakan kelanjutan dari upaya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat untuk telusuri pasien sebelumnya berstatus PDP.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2020, 11:06 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2020, 11:05 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Ada tambahan 61 kasus positif COVID-19 dalam sehari sehingga total pasien Corona COVID-19 menjadi 806 orang di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Penambahan jumlah pasien dalam sehari itu termasuk rekor penambahan kasus tertinggi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Gresik drg Saifudin Ghozali menuturkan, penambahan kasus pada Jumat, 3 Juli 2020 hampir dua kali lipat dari kasus tertinggi sebelumnya yang terjadi pada 21 Juni 2020 dengan catatan 39 kasus dalam sehari. Dari 806 pasien terkonfirmasi positif itu, rinciannya 90 pasien sembuh, 633 dirawat, dan 83 meninggal dunia.

Tingginya kasus hari ini, kata dia, merupakan kelanjutan dari upaya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat dalam menelusuri sejumlah pasien yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Saifudin yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik itu merinci total penambahan kasus baru itu berasal dari 11 kecamatan, masing-masing Balongpanggang, Benjeng, Bungah, Cerme, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Gresik, Kebomas, Kedamean, Manyar, dan Menganti.

Untuk pasien meninggal dunia pada Jumat, 3 Juli 2020  tercatat delapan orang, masing-masing dari Kecamatan Benjeng, Bungah, Gresik, Manyar, Menganti, dan Driyorejo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ketua DPRD Gresik Melakukan Inspeksi Mendadak

Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad saat melakukan inspeksi mendadak ke salah satu laboratorium klinik di Jalan Panglima Sudirman Gresik mendengar adanya keluhan masyarakat bahwa tidak adanya fasilitas tes cepat dari Pemkab Gresik.

Gus Yani, panggilan akrab Fandi Ahmad itu, mengatakan Pemkab Gresik kurang serius dalam menangani kasus COVID-19, sebab tidak adanya fasilitas tes cepat di tingkat puskesmas.

Ia menyatakan prihatin dengan kondisi tersebut, sebab pemerintah tidak hadir di tengah situasi pandemi seperti ini.

"Pemkab Gresik harusnya hadir. Jangan kalah dengan swasta yang justru memberi diskon kepada calon mahasiswa baru yang ikut 'rapid test' (tes cepat)," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya