Pasar Hewan Ngawi Sepi Pembeli, Mengapa?

Penjualan hewan ternak untuk kurban di Pasar Hewan Ngawi menurun drastis.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 18:00 WIB
[Fimela] ilustrasi hewan kurban
ilustan hewan kurban | pexels.com/@snapwire

Liputan6.com, Surabaya- Penjualan hewan ternak untuk kurban di Pasar Hewan Ngawi menurun drastis. Kondisi ini berlangsung sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah yang jatuh pada 31 Juli 2020.

Penurunan penjualan hewan kurban mencapai 50 persen. Pandemi Covid-19 disinyalir menjadi penyebabnya.

“Biasanya sepekan jelang hari kurban bisa menjual sampai 30 ekor sapi, sekarang paling hanya belasan ekor saja," ujar Sugeng, salah satu pedangang di pasar hewan Ngawi, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (28/7/2020).

Sugeng mengaku selama ini tidak hanya berdagang sapi di Pasar Hewan Ngawi, tetapi juga di beberapa pasar hewan di Magetan. Namun, semua kondisinya sama-sama sepi pembeli. "Setiap hari pasaran paling banyak hanya laku dua ekor," ucapnya.

Selain sepi pembeli, pedagang hewan kurban juga mengalami kesulitan karena harga jual sapi mengalami penurunan ketimbang tahun lalu. Penurunan harga mencapai Rp 1 sampai Rp 3 juta per ekor.

Menurut Sugeng, penurunan penjualan di Pasar Hewan Ngawi juga disebabkan berkurangnya lembaga atau instansi yang melakukan pemotongan hewan kurban dan dibagikan. Sekolah, misalnya, banyak yang tutup dan tidak melakukan pemotongan dan pembagian hewan kurban menyusul libur selama pandemi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya