Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 menyampaikan peta zona risiko di Indonesia pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, jumlah daerah dengan zona risiko tinggi menurun jadi 29 kabupaten/kota dari pekan sebelumnya 47 kabupaten/kota.
Kemudian daerah dengan zona risiko sedang meningkat jadi 237 kabupaten/kota dibandingkan pekan sebelumnya. Ini juga disebabkan meningkatnya jumlah wilayah yang berpindah dari zona risiko rendah ke risiko sedang. Demikian mengutip dari Antara.
Advertisement
Pada risiko rendah atau zona kuning terdapat 174 kabupaten/kota atau menurun jika dibandingkan pekan sebelumnya. Kemudian, zona yang tidak ada kasus baru atau zona hijau menjadi 42 kabupaten/kota, dan wilayah yang tidak terdampak yang juga disebut zona hijau ada 32 kabupaten/kota. Data ini yang dihimpun per 16 Agustus 2020.
Baca Juga
Wiku menambahkan, ada perubahan zonasi merah dan kuning jadi oranye. "Daerah-daerah risiko tinggi ada 18 kabupaten/kota di minggu terakhir jadi risiko sedang ini perbaikan. Bersamaan pula risiko rendah naik jadi risiko sedang jadi 49 kabupaten/kota. Terjadi klastering di daerah-daerah dengan risiko sedang," kata Wiku, seperti ditulis Rabu, (19/8/2020).
Wiku menambahkan, zona risiko sedang tersebut perlu perhatian karena dari waktu ke waktu terlihat terus meningkat. Dari 32,8 persen pada 12 Juli hingga 19 Juli, naik 35,9 persen pada 19 Juli-26 Juli, naik lagi 43 persen pada 26 Juli-2 Agustus, 43,19 pada 2-9 Agustus, dan pada pekan 9-16 Agustus jumlahnya sebanyak 46,11 persen.
"Jadi ini perlu perhatian semua ini risiko tinggi menurun, daerah tidak terdampak juga menurun tanda kurang baik terutama untuk oranye perlu jadi perhatian bersama karena terus meningkat," kata dia.
Wiku menuturkan, ada 49 kabupaten/kota yang berubah zona dari risiko rendah naik ke risiko sedang perlu menjadi perhatian pimpinan daerah dan satgas daerah.
"Mohon agar jadi perhatian pimpinan daerah satgas daerah dari 49 kabupaten kota ini untuk dapat jadi risiko rendah sehingga Indonesia lebih baik," kata dia.
Adapun wilayah di Jawa Timur dengan zona risiko rendah menjadi risiko sedang COVID-19 per 16 Agustus 2020 antara lain:
1.Pacitan
2.Magetan
3.Sumenep
Wilayah di Jawa Timur dengan zona risiko tinggi menjadi risiko sedang per 16 Agustus 2020 antara lain:
1.Blitar
2.Bondowoso
3.Kota Mojokerto
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pasien Positif COVID-19 di Jawa Timur Bertambah 312 Orang pada 18 Agustus 2020
Sebelumnya, tambahan pasien positif COVID-19 masih terjadi di Jawa Timur. Ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 312 orang pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Jawa Timur catat posisi dua untuk tambahan harian pasien positif COVID-19 terbanyak. DKI Jakarta mencatatkan posisi pertama untuk tambahan harian pasien positif COVID-19 terbanyak.
Ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 513 orang di DKI Jakarta. Posisi ketiga dicatatkan Sumatera Utara dengan tambahan harian pasien positif COVID-19 sebanyak 130 orang. Demikian mengutip dari laporan media harian COVID-19 pada 18 Agustus pukul 12.00 WIB.
Dengan tambahan pasien COVID-19 sebanyak 12 orang, total menjadi 28.551 orang di Jawa Timur. Kasus kumulatif COVID-19 di Jawa Timur berada di posisi kedua terbanyak di Indonesia. Posisi pertama DKI Jakarta dengan jumlah kasus kumulatif mencapai 30.465 orang dan Jawa Tengah sebanyak 11.793 orang.
Sementara itu, pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah 377 orang di Jawa Timur. Tambahan harian pasien sembuh di Jawa Timur berada di posisi kedua.
Posisi pertama dicatatkan DKI Jakarta dengan tambahan pasien sembuh COVID-19 sebanyak 588 orang. Sulawesi Selatan mencatatkan posisi tiga dengan tambahan harian pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 223 orang.
Dengan tambahan harian pasien sembuh dari COVID-19 di Jawa Timur itu, total pasien menjadi 21.632 orang hingga 18 Agustus 2020.
Di satu sisi, pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 18 orang di Jawa Timur. Total pasien meninggal karena COVID-19 mencapai 2.055 orang di Jawa Timur. Angka kematian karena COVID-19 di Jawa Timur termasuk tertinggi di Indonesia. Kemudian DKI Jakarta sebanyak 1.014 orang dan Jawa Tengah sebanyak 801 orang.
Â
Advertisement