Selain Kafe, Operasi Protokol Kesehatan di Sidoarjo Bakal Sasar Pasar hingga Mal

Pemkab Sidoarjo, Jawa Timur meminta pemilik kafe memberlakukan protokol kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2020, 18:11 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 18:11 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Operasi yustisi protokol kesehatan di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga akan menyasar pusat perbelanjaan dan pasar tradisional untuk razia penerapan protokol kesehatan.

Awal pekan ini, petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub menggelar razia penerapan protokol kesehatan di sejumlah kafe di kawasan Pagerwojo, Sidoarjo, Jawa Timur. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pelaksana Harian Bupati Sidoarjo, Achmad Zaini menuturkan, penegakan protokol kesehatan itu dilakukan secara terus menerus dengan jadwal yang mendadak.

"Oleh karena itu, kami minta masyarakat menjaga disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar dia sela kegiatan sidang tindak pidana ringan penerapan protokol kesehatan di Taman ASEAN Sidoarjo, seperti dikutip dari Antara, ditulis Selasa (15/9/2020).

Ia mengemukakan, untuk pemilik kafe yang kedapatan melanggar protokol kesehatan juga diberikan hukuman sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 tahun 2020.

"Perda ini adalah perubahan Perda Provinsi Jatim Nomor 1 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat. Dalam pasal 27 C perda tersebut, pelanggar perorangan dikenai denda maksimal Rp500 ribu, sementara untuk perusahaan maksimal Rp100 juta," ujar dia.

Ia menuturkan, upaya ini merupakan peringatan keras supaya pemilik kafe memberlakukan protokol kesehatan di tempat mereka membuka usaha, seperti menyediakan tempat cuci tangan, pemberian tanda silang pada tempat, dan juga memperingatkan kepada pengunjung yang datang supaya mereka mengenakan masker.

"Namun yang ada saat ini adalah pelaku usaha membiarkan pengunjung seperti biasa seperti tidak terjadi apa-apa termasuk juga kapasitas tempat yang seharusnya 50 persen kini tetap berjualan seperti biasa," ujar dia.

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan kegiatan itu akan menyasar ke tempat-tempat lainnya seperti pusat perbelanjaan dan juga pasar tradisional.

"Kalau pemilik usaha itu tetap membandel maka tidak menutup kemungkinan akan mencabut izin usahanya itu," tutur dia di Sidoarjo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kafe Ini Kena Denda Rp 5 Juta

Sementara itu, salah satu penanggung jawab kafe di Pagerwojo Sidoarjo Rara Ayuningtyas mengatakan pihaknya sangat terkejut dengan razia itu.

"Seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu sebelum diberlakukan razia ini. Karena selama ini kami belum mendapatkan sosialisasi, tiba-tiba dirazia. Ini tentu memberatkan kami," ujar dia.

Ia mengaku kecewa dengan kegiatan itu karena ada beberapa kafe lainnya yang kondisinya lebih ramai tetapi denda yang diberlakukan jumlahnya lebih sedikit.

"Kafe saya waktu itu mau tutup dan sudah sepi pembeli. Eh malah di denda Rp5 juta. Sedangkan yang lainnya dendanya sekitar Rp500 ribuan saja," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya