Liputan6.com, Surabaya- Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Atoillah Isfandiari mengatakan anemia bisa meningkatkan risiko kematian pada penderita Covid-19. Alasannya, anemia bisa mempegaruhi daya tahan tubuh terhadap infeksi virus corona.
“Masalah utama pada infekso Covid-19 adalah hipoksia atau kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan sesak dan gagal nafas sampai kegagalan organ dan meninggal dunia,” ujar pengajar di Unair Surabaya ini seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (18/9/2020).
Ia memaparkan Covid-19 mengandung protein yang berpotensi menyerang sel darah merah dan zat besi yang mengikat sehingga mengakibatkan kerusakan sel darah merah lalu memicu peradangan di sejumlah jaringan organ tubuh.
Advertisement
Baca Juga
Penjabaran Ato ini diperkuat dengan penelitian di Cina dan Amerika yang membuktikan kombinasi paparan anemia dan Covid-19 meningkatkan risiko kematian.
"Semua penelitian ini konsisten. Hasilnya sama," ucapnya.
Menurut Ato, Covid-19 adalah virus yang sangat cerdas. Virus itu tidak hanya menyebabkan pneumonia di paru-paru, tetapi permasalahan yang tidak kalah serius seperti anemia. Hal ini menyebabkan penderita Covid-19 yang gagal napas meskipun diberi ventilator, 50 persen tidak berhasil.
Rendahnya kadar zat besi dapat memicu turunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi penyakit. Selain itu, anemia juga meningkatkan risiko komplikasi yang menyerang jantung dan tenggorokan.
"Jangan sampai terinfeksi Covid-19, jangan sampai anemia, karena anemia kalau sudah kena Covid-19 menjadi lebih parah," kata akademisi Unair Surabaya ini.