Catatan Pakar Unair Terkait Eri-Armuji Tak Hadiri Deklarasi Damai Pilkada Surabaya

Kegiatan deklarasi damai itu dinilai penting sebagai komitmen bersama menjalani tahapan Pilkada Surabaya 2020 dengan bersih sesuai aturan yang berlaku.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2020, 01:00 WIB
Tri Rismaharini memberikan sambutan sebelum mengantarkan Eri-Armuji mendaftar Pilkada Surabaya.
Tri Rismaharini memberikan sambutan sebelum mengantarkan pasangan Eri-Armuji mendaftar Pilkada Surabaya.(Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji, mendapat sorotan karena tidak menghadiri deklarasi damai Pilkada Surabaya tahun 2020 yang digelar Bawaslu Surabaya pada Jumat (25/9) malam.

"Harusnya menurut ketentuan itu harus disepakati bareng, komitmen itu harus bersama (semua paslon), tidak mungkin hanya sendirian," kata pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo di Surabaya, Sabtu.

Kegiatan deklarasi damai itu dinilai penting sebagai komitmen bersama menjalani tahapan Pilkada Surabaya 2020 dengan bersih sesuai aturan yang berlaku, salah satunya kampanye yang dimulai pada 26 September sampai 5 Desember 2020, dilansir dari Antara.

Suko menegaskan, kalau mau melakukan demokrasi dengan baik, harus ada kesepakatan bersama. "Tidak bisa hanya satu (paslon) yang datang dan yang lainnnya tidak," katanya.

Dia menuturkan, ketidakhadiran paslon yang diusung PDIP dalam deklarasi damai itu akan mendapatkan penilaian tersendiri dari masyarakat sebab kedisiplinan memenuhi aturan akan menjadi catatan masyarakat.

"Pasti akan dinilai oleh masyarakat. Masa melanggar dibiarkan," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Alasan Ketidakhadiran

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Sementara itu, anggota Bawaslu Surabaya Hadi Sumargo mengatakan undangan deklarasi damai Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2020 ditujukan kepada paslon nomor urut 1 Eri- Armuji dan paslon nomor 2 Machfud-Mujiaman beserta tim penghubung paslon dan partai pengusung.

"Keduanya yang kami undang paslon Eri-Armuji dan MA-Mujiaman dan timnya serta partai pengusung," ujarnya.

Hadi mengaku tidak tahu alasan paslon Eri-Armuji tidak hadir dalam deklarasi damai Pilkada Surabaya 2020. Kandidat hadir dalam acara itu paslon nomor urut 2 MA-Mujiaman beserta tim pemenangannya.

"Saya tidak tahu kenapa tidak hadir (Eri-Armuji), tidak ada laporan," ujar dia.

Dia menuturkan, undangan ini menjadi sangat penting untuk dihadiri kedua paslon mengingat dalam acara ini ada penandatanganan pakta integritas. Karena ketidakhadiran itu, kandidat yang tanda tangan pakta integritas hanya paslon Machfud-Mujiaman, sementara Eri-Armuji diwakilkan.

"Harapan Bawaslu semua hadir sesuai dengan apa yang kita sampaikan, karena tanda tangan pakta integritas," ujarnya.

 

Wujud Komitmen

ilustrasi pilkada serentak
ilustrasi pilkada serentak

Hadi menegaskan kehadiran calon penting sebagai wujud komitmen bersama masing-masing paslon untuk memegang teguh peraturan sesuai dengan ketentuan undang-undang di antaranya menjaga protokol kesehatan selama pilkada, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai nonparlemen yakni Partai Perindo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya