Liputan6.com, Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini memiliki sebanyak 513 guru besar setelah pengukuhan sebanyak 14 guru besar selama Oktober 2020.
"Unair telah mengukuhkan sebanyak 14 guru besar. Rinciannya pada 8 Oktober sebanyak empat guru besar, 14 Oktober sebanyak lima guru besar, dan 21 Oktober sebanyak lima guru besar," ujar Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Mohammad Nasih, seperti dikutip dari Antara, ditulis Kamis, (22/10/2020).
Nasih mengatakan dengan tambahan 14 guru besar, Unair saat ini telah memiliki sebanyak 513 guru besar. Adapun guru besar yang dikukuhkan pada Rabu, 21 Oktober 2020 antara lain Prof Dr Kun Ismiyatin, drg, M.Kes, Sp.KG(K) dari Fakultas Kedokteran Gigi, Prof Dr Seger Handoyo, Drs M.Si, Psikolog dari Fakultas Psikologi, Prof Dr Raden Darmawan Setijanto, drg., M.Kes dari Fakultas Kedokteran Gigi.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya Prof Dr Dwikora Novembri Utomo, dr., Sp.OT(K) dari Fakultas Kedokteran, dan Prof Dr Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr., Sp.M(K) dari Fakultas Kedokteran. Menurut Prof Nasih, dengan dikukuhkannya lima guru besar, akan menambah stabilitas kekuatan yang dimiliki Unair.
"Guru besar merupakan jabatan tertinggi dalam dunia akademik. Jika sudah top level (jabatan di bidang akademik), tidak akan ada lagi langkah tujuan lanjutan yang berkaitan dengan jabatan akademik," ujar Nasih.
Oleh karena itu, lanjut Nasih, diharapkan para guru besar akan memberikan sumbangsih karya dan pemikirannya untuk almamater.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Prof Nasih Imbau Guru Besar Unair Mampu Bergerak Melintas Batas
Selain itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu mengimbau kepada seluruh guru besar untuk mampu bergerak melintas batas.
"Kemampuan melintas batas untuk berbicara multidisiplin menjadi kunci utama keerhasilan kita. Dunia ini berkembang luar biasa. Tidak langi mengikuti rumus linier. Tetapi mengikuti perubahan yang radikal dan fundamental. Dan itu tidak cukup hanya dipecahkan hanya menggunakan tool disiplin ilmu yang kita pelajari di bidang kita masing-masing," tutur dia.
Tak hanya itu, dia mengimbau masing-masing guru besar di bidang ilmu yang mereka tekuni harus berkolaborasi.
"Bukan hanya melintang batas, tapi melintas batas menjadi kebutuhan yang mutlak. Kami berharap Unair dikenal secara internasional karena kontribusinya dalam persoalan universal dan kebermanfaatan manusia di dunia ini," tuturnya.
Advertisement