Lumajang Dekati Zona Merah di Peta Risiko COVID-19

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan, wilayah yang masuk zona oranye COVID-19 mendominasi dengan 70 persen dari total kabupaten/kota di Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2020, 07:50 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 20:36 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) mencatat ada 21 kabupaten/kota di zona oranye atau tingkat risiko sedang penyebaran COVID-19 dengan skor mendekati zona merah atau tingkat risiko tinggi. Dari 21 kabupaten/kota itu, ada dari Jawa Timur yaitu Kabupaten Lumajang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan, wilayah yang masuk zona oranye COVID-19 mendominasi dengan 70 persen dari total kabupaten/kota di Indonesia.

Pihaknya menyampaikan sejumlah kabupaten dan kota dengan skor mendekati zona merah COVID-19 agar pemerintah daerah di wilayah itu meningkatkan penanganan COVID-19 untuk terus membaik. Adapun skor zona oranye tersebut antara 1,81-2,4.

"Semakin kecil skornya mendekati zona merah, sebaliknya semakin besar skornya mendekati zona kuning,” ujar dia, Kamis, (5/11/2020).

21 kabupaten/kota dari 471 kabupaten/kota di zona oranye dengan skor mendekati zona merah COVID-19 antara lain per 1 November 2020:

Sukaharjo (Jawa Tengah): 1,81

Kota Tanjungpinang (Kepulauan Riau): 1,81

Karimun (Kepulauan Riau): 1,81

Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara): 1,82

Semarang (Jawa Tengah): 1,83

Mamuju Tengah (Sulawesi Barat): 1,84

Pidie Jaya (Aceh): 1,84

Kota Batam (Kepulauan Riau): 1,85

Tapanuli Tengah (Sumatera Utara): 1,85

Tanah Datar (Sumatera Barat): 1,86

Kota Subulussalam (Aceh): 1,86

Biak Numfor (Papua): 1,87

Kota Tomohon (Sulut): 1,87

Bekasi (Jawa Barat): 1,87

Lahat (Sumatera Selatan): 1,87

Kebumen (Jawa Tengah): 1,88

Karawang (Jawa Barat): 1,88

Kota Sabang (Aceh): 1,88

Keerom (Papua): 1,89

Lumajang (Jawa Timur): 1,89

Solok (Sumbar): 1,89

Ia mengimbau kepada daerah tersebut untuk betul-betul menjaga agar tidak berpindah ke zona merah pada pekan berikutnya.

"Kabupaten kota itu meningkatkan kualitas pelayanan, tingkatkan kesembuhan dan tekan angka kematian dan kasus positif," ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Klaster Keluarga Sumbang Kasus COVID-19 di Lumajang

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Juru Bicara Satgas COVID-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril Al Farabi menuturkan, ada kenaikan kasus COVID-19 di Lumajang disumbang dari klaster keluarga dan tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19.

"Lumajang ini karena banyak klaster keluarga. Lalu juga banyak dari kontak erat yang hasil swab positif dan suspek yang opname di rumah sakit," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di klaster keluarga, dokter Jibril menuturkan, warga harus benar-benar waspada ketika keluar dari rumah.

"Semua keluarga harus kompak untuk benar-benar menjaga protokol kesehatan, karena missal ada satu saja yang lolos, bisa jadi akhirnya membawa virus pada keluarga,” tutur dia.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar setiap mau keluarga rumah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

"Harus kompak semua keluarga. Setelah pulang, apalagi dari keramaian atau tempat berisiko tinggi segera ganti pakaian dan mandi," ujar dia.

Sementara itu, selama Oktober 2020, kasus harian positif COVID-19 di Lumajang bertambah 347 orang. Pada 5 Oktober 2020, Lumajang sempat berada di zona merah COVID-19 kemudian beralih ke zona kuning COVID-19.

Mengutip data infocovid19.jatimprov.go.id, total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Lumajang per 5 November 2020 pukul 12:14 mencapai 955 orang, antara lain kasus aktif sebanyak 160 orang, sembuh sebanyak 692 orang, dan meninggal 103 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya