Jubir Satgas Jatim: Era Pandemi COVID-19, Semua Masyarakat Bisa Jadi Pahlawan

Pada momen hari pahlawan saat pandemi COVID-19, setiap orang dapat menjadi pahlawan.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Nov 2020, 08:13 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 08:13 WIB
Ilustrasi pakai masker | Maksim Goncharenok dari pexels
Ilustrasi pakai masker | Maksim Goncharenok dari pexels

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Momen hari pahlawan ini juga mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada 2020, peringatan hari pahlawan tidak seperti biasanya. Pandemi COVID-19 yang terjadi membuat sejumlah aktivitas terbatas.

Akan tetapi, hal itu tidak membuat semangat dan pikiran menjadi terkungkung. Di tengah pandemi COVID-19, sejumlah kegiatan mulai dari bekerja, belajar dan lainnya tetap dilakukan meski harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Jika para pahlawan berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan angkat senjata, pada pandemi COVID-19, setiap orang dapat menjadi pahlawan.

“Semua masyarakat dapat menjadi pahlawan untuk keluarga dan lingkungannyya masing-masing. Dengan mematuhi protokol kesehatan, masyarakat juga bisa berjuang bersama untuk menekan COVID-19,” ujar Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/11/2020).

Dokter Jibril mengingatkan untuk selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. “Wear a mask, be hero,” ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sosok Pahlawan di Era Pandemi

Ilustrasi para tenaga medis kelelahan perangi pandemi covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi para tenaga medis kelelahan perangi pandemi covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Dokter Jibril menuturkan, pahlawan berjuang keras mempertahankan tanah air di Surabaya, Jawa Timur pada 75 tahun lalu. Hal itu harus sangat disyukuri karena berkat kerja keras para pahlawan itu Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan.

"Tapi kali ini tantangan jauh lebih berat. Musuh kita kali ini sangatlah berbeda, tidak tampak di mata tetapi telah merenggut ribuan nyawa warga Indonesia yakni pandemi COVID-19,” kata dia.

Ia menuturkan, pandemi COVID-19 ini menunjukkan betapa belum siapnya semua ketika diterjang pandemi. “Untungnya kita masih punya perawat, dokter, petugas dan relawan medis yang mau berjuang untuk bekerja keras dan berjuang selamatkan bangsa dari pandemi COVID-19,” kata dia.

Dokter Jibril mengatakan, tenaga medis dengan penuh tanggung jawab, profesionalitas, dan jiwa kemanusiaan yang tinggi menjadi dasar untuk terus berjuang melawan pandemi.

“Tidak sedikit dari mereka yang rela mengorbankan waktu, keluarga, bekerja tidak kenal lelah dalam balutan alat pelindung diri (APD) selama berjam-jam, bahkan mengorbankan nyawanya. Merekalah sosok-sosok pahlawan di era pandemi COVID-19,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya