PPNI Jatim: 35 Perawat di Jawa Timur Meninggal karena COVID-19

Ketua DPW PPNI Jatim Prof Nursalam menuturkan, dari 1.598 perawat yang terpapar Corona COVID-19, 35 orang meninggal dunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Nov 2020, 14:26 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2020, 12:26 WIB
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela))
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Timur (PPNI Jatim) mencatat jumlah perawat terkonfirmasi positif Corona COVID-19 mencapai 1.598 orang hingga 23 November 2020.

Ketua DPW PPNI Jatim Prof Nursalam menuturkan, dari 1.598 perawat yang terpapar COVID-19, ada 35 perawat yang meninggal dunia. Pada Senin, 23 November 2020, ada dua perawat asal Situbondo dan Tulungagung  meninggal karena COVID-19.  

Prof Nursalam menuturkan, tenaga medis meninggal karena COVID-19 bertambah didorong ada kejenuhan, kelelahan dan ketakutan. Hal ini mengingat pasien terpapar COVID-19 juga bertambah yang meninggal.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk memperhatikan mengenai pengaturan jadwal rotasi kerja dan kesejahteraan.

"Perlu perhatian pemerintah tentang pengaturan jadwal rotasi dan kesejahteraan,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Kamis, (26/11/2020).

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Prof Nursalam pernah menuturkan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, demikian juga tenaga medis. “Mengganggap semua pasien dan bahkan semua orang adalah OTG atau orang tanpa gejala,” ujar dia.

Selain itu, pemeriksaan PCR secara berkala bagi perawat sehingga bisa diketahui kasus COVID-19.”Bagi perawat yang ada komorbid atau risiko lain seperti obesitas, penyakit autoimun, hamil dan usia di atas 50 tahun supaya ada fleksibilitas untuk pengaturan shift kerja,” kata dia.

Ia mengingatkan menjaga kondisi badan dengan beban yang tidak melelahkan, mengurangi stress dan memenuhi kebutuhan dasar. “Bagi perawat yang terkonfirmasi positif perlu diberikan insentif,” ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

35 Perawat Meninggal karena COVID-19 di Jawa Timur

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Adapun 35 perawat meninggal karena COVID-19 antara lain di Surabaya sebanyak 11 orang, Sidoarjo empat orang, Tuban dua orang, Bojonegoro dua orang, Sumenep dua orang, Kabupaten Pasuruan dua orang, Kabupaten Situbondo dua orang, Kota Malang sebanyak satu orang.

Selain itu, Sampang sebanyak satu orang, Kota Probolinggo, Bangkalan, Gresik, Kabupaten Malang, Pamekasan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Malang masing-masing satu orang.

Prof Nursalam mengatakan, santunan dari DPW PPNI Jawa Timur sudah diberikan kepada 35 perawat. "Santunan dari DPP PPNI yang sudah diberikan 29 dan santunan dari Kementerian kesehatan yang sudah diberikan 18,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya