Liputan6.com, Surabaya - Tim SAR gabungan gelar observasi di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru, pada Rabu (2/12/2020). Observasi yang dilakukan di daerah dusun Curah Kobokan ini melibatkan sebanyak 14 orang personel yang terbagi menjadi 4 SRU (Search and Rescue Unit).
Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, berdasarkan hasil observasi tim SAR gabungan, sebagian daerah di dusun Curah Kobokan, seperti di area hutan pinus dan area ladang milik warga telah tertutup abu vulkanik Gunung Semeru.
Advertisement
Baca Juga
"Hamparan abu vulkanik Gunung Semeru ini kondisinya masih terasa panas meskipun para personel tim SAR gabungan yang ikut dalam observasi menggunakan sepatu safety yang cukup tebal," ujarnya.Â
Selain kondisi tersebut, lanjutnya, masih terdapat lahar dingin yang mengalir di sungai Besuk Lengkong dengan ketinggian sekitar 25 cm. Namun demikian, kondisi ini masih dirasa aman.
"Kondisi cuaca di sekitar area observasi terpantau mendung pada siang hari dan hujan ringan di sore hari," ujar dia.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Warga Diimbau Tetap Waspada
Selama observasi, tim SAR gabungan didukung dengan sejumlah peralatan, di antaranya motor trail, APD (Alat Pelindung Diri) seperti helm dan sepatu safety, peralatan komunikasi dan medis, GPS, repeater portable dan peralatan pendukung lainnya.
Observasi ini melibatkan personel gabungan dari tim Kantor SAR Surabaya, KODIM 0821 Lumajang, Polres Lumajang, BPBD kabupaten Lumajang, RAPI, ORARI, YSDF, SAR OPA, TAGANA Lumajang, PMI dan sejumlah personel relawan lainnya.Â
"Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, tim SAR gabungan mengimbau agar warga tetap berada di daerah aman dan waspada jika terjadi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru," ujarnya.Â
Â
Advertisement