Cerita Bupati Probolinggo Puput Tantriana Ketika Terpapar COVID-19

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari membagikan pengalaman ketika terpapar COVID-19. Ia sempat alami gejala kantuk luar biasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 04:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan, dirinya terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin, 23 November 2020 setelah jalani tes usap PCR COVID-19 oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Probolinggo (Labkesda) Probolinggo.

Puput menceritakan pengalamannya ketika terpapar COVID-19. Ia menyatakan dirinya terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga tidak beraktivitas dalam rutinitas kerja di Pemkab Probolinggo selama dua pekan ini.

“Saya terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin, 23 November 2020, setelah dilakukan PCR test oleh Labkesda Probolinggo,” ujar Tantriana, seperti dilansir dari Antara, Senin (7/12/2020).

Ia menuturkan, gejala awal yang dirasakan berbeda dengan kasus COVID-19. Ia merasakan kantuk sangat luar biasa pada Sabtu, 21 November 2020 sekitar pukul 10.00 WIB, sedangkan kondisi itu tidak pernah dialaminya.

“Saya mengantuk sekali dan badan terasa lemas, pokoknya keinginan saya waktu itu hanya tidur. Untungnya waktu itu karena ada rasa yang tidak biasa dan mencurigakan, saya tidur pun tetap dalam kondisi bermasker,” kata dia.

Pada Minggu, 22 November 2020, rasa lemas dan kantuk bukannya hilang tetapi seluruh tulang dan sendiri ngilu dan linu setelah melakukan olahraga berat.

“Awalnya sempat juga dianggap efek kecapekan karena sebelumnya saya memang bepergian ke luar kota melalui jalur darat dengan bermobil,” tutur dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ibarat Perampok

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Semakin curiga dengan gejala dan kondisi kesehatannya tersebut, akhirnya Bupati Probolinggo itu memutuskan untuk membatalkan seluruh agenda kerja dan melakukan rapid swab antigen secara mandiri pada Senin, 23 November 2020.

Kecurigaannya terjawab dan hasilnya menunjukkan reaktif. Kemudian setelah dipastikan melalui tes PCR Labkesda hasilnya positif COVID-19.

"Gejalanya sangat personal, sehingga sebisa mungkin kita harus perhatian kepada diri kita sendiri dan perubahan seminim apapun yang tidak biasa kita juga harus waspada karena penularannya cepat," kata dia.

Ibarat perampok, lanjut dia, virus itu sudah berada di depan teras rumah, sehingga ketika lengah sedikit, virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19 akan masuk tanpa disadari. "Semoga hal itu menjadi hikmah dan kewaspadaan terhadap siapapun yang mendengar atau melihat tayangan ini, sehingga dapat menjadi hikmah dan kehati-hatian bagi kita semua," tutur dia.

Jalani Isolasi Mandiri

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Sesuai petunjuk Kepala Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Tantriana disarankan untuk menjalani karantina di rumah isolasi pada 24 November 2020 karena tidak memerlukan perawatan medis khusus.

Setelah hasil tes usap dinyatakan negatif pada Minggu, 6 Desember 2020 Bupati Probolinggo itu sudah bisa berkumpul kembali bersama keluarga, tetapi tetap harus menjalani karantina atau isolasi mandiri di rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya