Ada Lonjakan Kasus COVID-19, Pemprov Jatim Tambah 18 RS Rujukan

Dengan tambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di Jawa Timur karena lonjakan kasus COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2020, 21:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi seiring terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Timur.

Salah satunya dengan menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru dan RS Darurat di Surabaya, Malang dan Jember. Dengan tambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di Jawa Timur. Terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia termasuk di Jawa Timur. 

Per 27 Desember 2020, ada tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 738 orang menjadi 80.748, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 592 orang menjadi 68.981, dan pasien meninggal bertambah 48 orang menjadi 5.583.

Kenaikan kasus COVID mengakibatkan bed occupancy rate (BOR) rumah sakti di Jawa Timur meningkat dari yang sebelumnya 35-45 persen pada Oktober 2020 menjadi 60-70 persen pada Desember 2020.

"Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS Rujukan COVID-19 baru di Jawa Timur guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat," ujar Khofifah, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (27/12/2020).

Dengan ada penambahan RS tersebut, menurut Khofifah, jumlah RS Rujukan COVID-19 di Jawa Timur menjadi 145 RS. Angka ini lebih dari 3x lipat jumlah RS Rujukan COVID-19 di Bulan Maret yang hanya ada  44 RS rujukan.

Ia menuturkan, kapasitas dalam 145 RS Rujukan COVID-19 ini terdapat isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed  isolasi biasa sebanyak 2.966 bed dan pengembangan 753 bed.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Khofifah Imbau Warga Perketat Protokol Kesehatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, untuk mengatasi kasus COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, Khofifah juga mempersiapkan format RS Darurat Lapangan yang telah terbukti sangat efektif menangani ribuan COVID-19 dengan nol angka kematian.

Untuk di Malang, RS Darurat Lapangan ditempatkan Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard. Sedangkan untuk di Jember, RS Paru Jember disiapkan sebagai RS khusus melayani pasien COVID-19.

Jadi total tambahan bed di RS Darurat mencapai 555 bed, yakni 150 di RS Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard dan 99 bed di RS Paru Jember. Dengan demikian, maka jumlah bed isolasi di Jawa Timur mencapai 7.001 bed baik di RS Darurat Lapangan maupun di RS Rujukan COVID-19.

Meskipun kapasitas bed isolasi di RS Rujukan telah ditambah, Khofifah berharap supaya masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan protokol kesehatan yang ketat terbukti sangat efektif di Jawa Timur sebelumnya

"Saya mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur untuk memperketat protokol kesehatan. Meski kapasitas rumah sakit kita cukupi, namun saya berharap dengan mematuhi protokol kesehatan yang baik, masyarakat tidak tertular COVID-19 sehingga tidak perlu sampai masuk rumah sakit," ujar Khofifah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya