Â
Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 12 korban tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, ditemukan dalam keadaan meninggal.
Baca Juga
Bupati Nganjuk Novi Rahman menyampaikan, proses evakuasi korban terus dilakukan. Berdasarkan laporan terbaru dari posko di lapangan, warga yang menjadi korban sebanyak 21 orang.
Advertisement
"Sampai saat ini, telah ditemukan 14 korban longsor. Dua orang ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan 12 diantaranya dinyatakan meninggal dunia," ujarnya, Senin (15/2/2021).
"Proses evakuasi korban akan terus dilakukan sampai 14 hari mendatang. Kemudian melakukan pembersihan puing-puing dan menyiapkan relokasi bagi masyarakat yang terdampak longsor," ucapnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau, pemberian tanda atau warning penting pada retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor. Termasuk mengajak warga mengambil langkah evakuasi diri.
"Kita tidak bisa menduga ternyata hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini dan akhirnya terjadi longsor. Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini," kata Khofifah.
Khofifah berharap, ke depan daerah yang berada di sekitar lempengan yang berpotensi kerentanan lahan longsor perlu diwaspadai. "Mengingat ini lahan Perhutani maka saya minta Bupati Nganjuk dapat mengkordinasikan untuk menyiapkan relokasi lahan terdekat yang aman," tegasnya.
Pemkab Nganjuk saat ini sudah memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu penting dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan.
"Banyak warga telah diedukasi dan ditingkatkan kewaspadaannya jika sewaktu-waktu terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terjunkan Anjing Pelacak
Untuk mempercepat pencarian, kepolisian akan menerjunkan anjing pelacak. "Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," katanya.
Menurutnya, lokasi bencana memang cukup curam. Kondisi tebing mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.
"Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga dapat mencapai titik tertentu agar dapat mencapai titik perkiraan korban," terangnya.
Advertisement