Liputan6.com, Surabaya - Sejak dua pekan terakhir, aktivitas Gunung Raung terus menurun. Namun, status level II waspada gunung api tersebut masih belum berubah.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung Mukijo mengatakan, status gunung setinggi 3332 mdpl itu belum memenuhi syarat untuk turun menjadi level I normal.
"Karena kegempaan masih tremor dominan 1 mm, abu vulkanik masih keluar setiap hari walaupun tidak menerus. Sehingga statusnya tetap dipertahankan," kata Mukijo dikutip dari TimesIndonesia, Kamis (4/3/2021).
Advertisement
Mukijo menambahkan, perkembangan aktivitas Gunung Raung masih cukup fluktuatif dan cenderung menurun. Bahkan pantulan cahaya api di puncak kawah juga tidak terlihat lagi.
"Terakhir terlihat pada 13 Februari lalu," ungkapnya.
Selain itu, material abu vulkanik yang keluar dari Gunung Raung juga turun signifkan dalam beberapa hari terakhir. Adapun material yang keluar volumenya sangat tipis.
"Ketinggian abu vulkanik rata-rata dibawah 1000 meter. Memang yang agak tebal abu vulkanik keluar waktu itu awal sampai pertengahan bulan Februari," terang Mukijo.
Meskipun aktivitas turun, PPGA Raung tetap mengingatkan kepada masyarakat tentang adanya potensi sebaran abu vulkanik. Petugas juga mengingatkan warga agar tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi kawah puncak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Melintas di 3 Wilayah
Data PPGA Raung periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.
Gempa tektonik jauh terjadi 2 kali dengan amplitudo 6 mm, S-P : 21-60 detik, dan durasi : 58-127 detik. Sedangkan gempa tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).
Sebagai informasi, Gunung Raung yang terletak di tiga Kabupaten yakni Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jawa Timur, tercatat mengalami erupsi dua kali sejak Rabu (20/1/2021) malam. Asap terlihat keluar dari puncak kawah.
Kemudian pada Kamis, 21 Januari 2021, status Gunung Raung naik level dari normal (level I) menjadi waspada (level II).
Advertisement