Vaksinasi Guru di Bangkalan Dipercepat Selama Ramadan

Setelah lebaran semua guru dan tenaga kependidikan se-Kabupaten Bangkalan diharapkan telah divaksin Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2021, 22:26 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 22:26 WIB
Ketua IDI Terpilih Vaksinasi COVID-19 Bersama Nakes RSUD Cengkareng
Petugas vaksinator menunujukkan vaksin CoronaVac dari SinoVac di RSUD Cengkareng, Jakarta, Kamis (14/01/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap awal akan menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura mempercepat vaksinasi bagi guru di tujuh kecamatan di wilayah itu selama Ramadan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo menjelaskan, langkah itu dilakukan karena hingga kini guru di tujuh kecamatan belum divaksinasi.

Selain itu, agar setelah lebaran semua guru dan tenaga kependidikan se-Kabupaten Bangkalan telah divaksin, sehingga kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa segera digelar, dilansir dari Antara.

"Satgas COVID-19 Pemkab Bangkalan kan mensyaratkan bahwa KBM tatap muka bisa digelar apabila semua guru dan tenaga kependidikan telah divaksin," katanya, di Bangkalan, Rabu, 14 April 2021.

Ia menjelaskan khusus untuk vaksinasi COVID-19 bagi guru dan tenaga kependidikan itu, dinkes mempersiapkan sebanyak 6.700 vial vaksin COVID-19.

"Jumlah ini untuk vaksinasi guru dan tenaga pendidik mulai tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama (SMP)," kata Sudiyo.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Belajar Tatap Muka

FOTO: Tenaga Kesehatan Lansia Jalani Vaksinasi COVID-19 Perdana di RSCM Jakarta
Vaksinator bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat kegiatan vaksinasi di RSCM di Jakarta, Senin (8/2/2021). Kementerian Kesehatan secara resmi memulai vaksinasi tenaga kesehatan di atas 60 tahun pada hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain untuk kepentingan kegiatan belajar tatap muka, percepatan vaksinasi itu juga karena para vaksinator di Bangkalan akan fokus pada vaksinasi warga lanjut usia.

"Selama ini kan vaksinasi lansia memang terhambat karena vaksinnya belum tersedia," kata Sudiyo.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan K.H. Syarifudin Damanhuri mengatakan, suntik vaksin di bulan suci Ramadhan tidak membatalkan ibadah puasa.

Hanya saja, Damanhuri menyarankan agar vaksinasi sebaiknya dilakukan pada malam hari atau setelah berbuka puasa.

"Selain untuk menjaga kesehatan, hal itu juga baik untuk menghindari perbedaan pendapat di kalangan ulama," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya